BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Bocorkan cara Menghafal Al- Qur’an dengan Mudah dan Lancar
Secara terang-terangan atau bahkan kontradiktif dengan akal sehat dianggap sebagai hadis palsu.
Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa puasa di bulan Rajab.
Tidak memiliki tuntunan yang khusus dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW).
Puasa wajib yang diakui dalam Islam adalah puasa Ramadan.
Segala bentuk ibadah, termasuk puasa, seharusnya dilakukan sesuai dengan petunjuk yang sahih.
Dan benar dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa hadis yang menyatakan bahwa 7 atau 8 hari puasa di bulan Rajab.
Membuka pintu-pintu surga atau menghindarkan dari pintu-pintu neraka adalah palsu.
Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberikan keterangan sebanyak itu tentang puasa di bulan Rajab.
Kepalsuan hadis ini tidak hanya dari segi akal sehat tetapi juga tidak memiliki sanad (rantai perawi) yang kuat.
Konsep bahwa 7 atau 8 hari puasa di bulan Rajab membuka pintu surga atau menghindarkan dari pintu neraka tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.
Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberikan informasi sejumlah ini.
BACA JUGA:Bagaimana Gambaran Keadaan di Surga? Begini Berdasarkan Al Quran dan Hadis