Aksi tersebut dilancarkan sebagai pembalasan terhadap milisi Houthi yang menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Kondisi ini berimbas pada harga minyak dunia yang melonjak hingga menyentuh harga 80 dolar Amerika Serikat (AS) per barel pada Jumat (12/1/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah acuan Brent melejit 4 persen ke posisi 80,75 dolar AS per barel.
Sedangkan acuan WTI tembus 79,82 dolar AS per barel atau melonjak 2 persen.
BACA JUGA:Nasib Rupiah Pagi Ini Jelang Rilis Data Perdagangan Indonesia
Dibagian lain, tensi eskalasi geopolitik di Laut Merah juga berimbas pada melemahnya nilai tukar sejumlah mata uang di dunia.
Termasuk rupiah yang dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (15/1/2024) pagi.
Nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp15.556 per USD, turun 6 poin atau 0,04 persen dibanding penutupan perdagangan akhir pekan.
Adapun mata uang kawasan Asia bergerak bervariasi.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Tunggu Laporan Perdagangan Indonesia, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah di Awal Pekan
Tercatat Yen Jepang naik 0,17 persen, Dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dan peso Filipina naik 0,12 persen.
Sementara ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, dolar Singapura ambles 0,06 persen, yuan China dan bath Thailand anjlok 0,11 persen.
Begitu pun pergerakan mata uang utama negara maju terpantau bervariasi.
Poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, euro Eropa ambles 0,01 persen, dan franc Swiss minus 0,14 persen.
Sedangkan dolar Australia melejit 0,07 persen dan dolar Kanada menguat tipis 0,05 persen.