Di Indonesia, acara adat tunangan juga sangat beragam, seperti 'Siraman' di Jawa atau 'Adat Merenjis' di Minangkabau.
Tiap acara memiliki makna dan simbolisme tertentu yang mencerminkan nilai dan tradisi masyarakat setempat.
3. Maksud Psikologis di Balik Tunangan
Proses lamaran dan tunangan tidak hanya sekadar serangkaian upacara formal, melainkan juga memiliki dampak psikologis yang signifikan.
Menurut para ahli, proses ini dapat memberikan kepastian dan stabilitas emosional bagi kedua pasangan.
Keputusan untuk melibatkan diri dalam tunangan adalah tanda komitmen yang serius, dan ini dapat menciptakan rasa keamanan emosional yang mendalam di antara pasangan.
BACA JUGA:6 Ciri Wanita yang Tidak Layak Untuk Dinikahi Menurut Imam Al Ghazali, Berikut Penjelasannya
4. Persiapan Mental dan Emosional
Tunangan juga memberikan waktu yang sangat diperlukan bagi kedua pasangan untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk pernikahan yang akan datang.
Ini adalah kesempatan untuk saling mengenal lebih baik, membangun komunikasi yang kuat, dan merencanakan masa depan bersama.
Dengan melibatkan diri dalam proses tunangan, pasangan dapat merancang impian dan tujuan mereka bersama-sama.
5. Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat
Acara tunangan juga mencerminkan keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam hubungan tersebut.
Keluarga seringkali turut terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan acara, menciptakan ikatan yang lebih erat di antara kedua keluarga.
Disamping itu, masyarakat juga memberikan dukungan dan ucapan selamat, menciptakan suasana positif di sekitar pasangan yang akan menikah.