Dimana pelaku pasar masih menunggu data inflasi PCE AS yang rilis malam ini.
“Bank Indonesia diharapkan kembali mengintervensi," cetusnya.
Sementara itu, makin anjloknya nilai tukar rupiah langsung direspon Bank Indonesia (BI) yang mengambil langkah cepat untuk menenangkan pasar.
Yakni dengan melakukan intervensi ke pasar spot, pasar NDF domestik dan pasar surat utang.
BACA JUGA:Rupiah Stagnan Kala Mayoritas Mata Uang Asia Menguat, Apa Penyebabnya?
"Bank Indonesia berada di pasar untuk menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran valas tetap terjaga. Pelemahan rupiah masih dalam kendali," ujar Edi Susianto, direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI.
Dikatakan, BI telah berjaga-jaga di pasar sejak perdagangan Rabu (24/1/2024), ketika rupiah menghadapi tekanan besar.
Terutama karena sentimen global menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Pada saat itu, rupiah melemah bersama mata uang Asia lainnya.
BACA JUGA:Sikap The Fed Soal Pemangkasan Suku Bunga Buat Rupiah Bernasib Begini
Bahkan rupiah mengalami pelemahan terparah karena juga dipengaruhi oleh sentimen politik dalam negeri.