BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah "nyungsep" makin dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (26/1/2024), rupiah berada di posisi Rp15.844 per USD, melemah 18,5 poin atau 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.
Adapun mata uang lainnya di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi.
Tercatat, Baht Thailand naik 0,11 persen, peso Filipina plus 0,16 persen, won Korea Selatan ambles 0,10 persen, dan yuan China anjlok 0,05 persen, serta dolar Singapura juga turun tipis 0,02 persen.
BACA JUGA:Rupiah Kian Tak Bertenaga, BI Langsung Respon Cepat dengan Ambil Langkah Ini!
Lalu yen Jepang naik 0,07 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sedangkan mata uang utama negara maju pun terpantau bergerak bervariasi.
Euro Eropa turun tipis 0,01 persen, poundsterling Inggris naik 0,02 persen, dan dolar Australia plus 0,03 persen.
Kemudian, franc Swiss menguat tipis 0,03 persen dan dolar Kanada juga naik 0,01 persen.
BACA JUGA:Rupiah Tersungkur! Tembus Rp15.826 per USD saat penutupan perdagangan, Tertekan Sentimen Ini
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan, rupiah tertekan dolar AS yang menguat karena pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan pasar.
Untuk informasi, PDB AS tercatat sebesar 3,3 persen tahun ke tahun (yoy) pada kuartal IV tahun 2023.
Pencapaian ini lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2 persen.
Menurutnya, rupiah akan mengalami pelemahan terbatas.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Khawatir Jelang Pilpres 2024, Rupiah Lanjut Melemah, Jadi Segini..