2. Cuaca Ekstrem
Faktor cuaca memiliki peran kunci dalam menyebabkan banjir bandang.
Hujan lebat yang terjadi dalam waktu singkat dapat menyebabkan peningkatan debit air sungai secara drastis.
Fenomena ini seringkali disebut sebagai ‘hujan deras’ yang dapat memicu banjir bandang, terutama di daerah pegunungan dan lereng yang curam.
Selain hujan lebat, badai tropis dan siklon tropis juga dapat menjadi penyebab banjir bandang.
Kecepatan angin dan tingginya curah hujan yang terkait dengan badai tropis dapat menyebabkan banjir bandang yang sangat merusak.
BACA JUGA:Usai Ngantor, Apriyadi Keliling Sekayu Sambangi Warga Terkena Banjir Hingga Selutut
3. Pembangunan dan Perubahan Penggunaan Tanah
Aktivitas manusia, terutama dalam bentuk pembangunan dan perubahan penggunaan tanah, juga dapat berkontribusi pada terjadinya banjir bandang.
Penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap air dan memperlambat aliran air, meningkatkan risiko banjir bandang.
Pembangunan perkotaan yang tidak teratur, seperti membangun di tepi sungai atau daerah aliran sungai, dapat meningkatkan risiko banjir bandang.
Permukaan tanah yang padat akibat pembangunan perkotaan membuat air sulit meresap ke dalam tanah, sehingga lebih banyak air yang mengalir ke sungai dan meningkatkan debit air.
BACA JUGA:Segera Bangun Jembatan yang Ambruk Akibat Banjir, Gunakan Dana Biaya Tak Terduga
4. Pencairan Salju dan Gletser
Di daerah yang cenderung dingin, seperti pegunungan tinggi, pencairan salju dan gletser dapat menjadi penyebab banjir bandang.
Ketika suhu meningkat, salju dan es yang menumpuk di lereng gunung atau di permukaan gletser dapat meleleh dengan cepat, menciptakan aliran air yang besar.