BACAKORAN.CO - Krisis air menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi manusia di abad ke-21.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah merilis prediksi yang mengkhawatirkan terkait krisis air global pada tahun 2050.
Prediksi PBB yang menunjukkan bahwa 2,3 miliar orang di seluruh dunia akan mengalami krisis air pada tahun 2050 menjadi sorotan yang memerlukan perhatian serius.
Kali ini kita akan bahas mengenai prediksi PBB, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, dan mengevaluasi solusi-solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi ancaman krisis air di tahun 2050.
BACA JUGA:Krisis Air! Warga Mandi Massal, Kantor PDAM Lematang Enim”
BACA JUGA:Krisis Elpiji 3 Kg! Masyarakat Resah Stok Menipis, Harga Naik, Apa Penyebanya?
Prediksi PBB 2,3 Miliar Orang Terkena Dampak Krisis Air pada 2050
Organisasi PBB telah merilis laporan yang merinci perkiraan mengenai dampak krisis air global pada tahun 2050.
Menurut laporan tersebut, 2,3 miliar orang akan berada dalam situasi kritis di mana sumber air yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, termasuk kebutuhan akan air bersih, sanitasi, dan irigasi.
Beberapa faktor utama yang dikemukakan oleh PBB sebagai penyebab prediksi ini termasuk perubahan iklim, pertumbuhan populasi yang cepat, pola konsumsi air yang tidak berkelanjutan, dan degradasi lingkungan.
Semua faktor ini secara bersama-sama menciptakan tekanan yang signifikan pada sumber daya air global.
BACA JUGA:Bank Dunia: RI Harus Waspada Hutang Rp 8.041 Triliun, Terancam Krisis!
Faktor Penyebab Krisis Air
1. Perubahan Iklim