2. Ujian Harta: Kisah Pemilik Dua Kebun
Kisah ini menceritakan tentang dua orang sahabat yang memiliki kebun-kebun yang subur dan indah.
Salah seorang dari mereka adalah orang kaya yang sombong dan lalai.
Ia menganggap bahwa kekayaannya adalah hasil dari usahanya sendiri dan tidak ada campur tangan Allah.
Ia juga meremehkan sahabatnya yang lebih miskin dan lebih taat kepada Allah.
Ia berkata, "Aku lebih banyak harta dan lebih mulia keturunan dari padamu.
BACA JUGA:Bangun Rumah Tangga Harmonis, Inilah Peran Seorang Istri yang Disarankan Dalam Agama Islam!
Dan aku tidak mengira bahwa aku akan kembali kepada Tuhanku." (QS. Al-Kahfi: 34-35). Sahabatnya yang beriman menasihati dan mengingatkannya agar bersyukur kepada Allah dan tidak mengingkari nikmat-Nya.
Ia berkata, "Mengapa engkau tidak mengucapkan: 'Sesungguhnya ini adalah dari karunia Tuhanku, agar Dia mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya)'?" (QS. Al-Kahfi: 39).
Namun, nasihat itu tidak dihiraukan oleh orang kaya itu. Akhirnya, Allah menghancurkan kebun-kebunnya dan menjadikannya sesuatu yang tidak berguna.
Orang kaya itu menyesal dan menangis atas apa yang telah hilang darinya.
Hikmah dari kisah ini adalah bahwa Allah akan menguji orang-orang dengan harta dan kedudukan.
Allah akan memberikan nikmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Orang-orang yang diberi nikmat harus bersyukur dan bersedekah, bukan sombong dan lalai.
Orang-orang yang tidak diberi nikmat harus bersabar dan berikhtiar, bukan iri dan dengki.
Allah akan memberikan balasan yang adil kepada semua orang di akhirat.