BACAKORAN.CO -- Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kabar duka menyelimuti Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Salah seorang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kelurahan Baturaja Permai, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, yang diketahui bernama Ferry (45) meninggal dunia.
Dia meninggal pada Jumat pagi 2 Februari 2024 sekira pukul 05.45. Diduga almarhum meninggal dunia akibat kelelahan sehingga tekanan darahnya naik. Almarhum mengalami pecah pembuluh darah dan sempat tak sadarkan diri di dalam Masjid.
Peristiwa itu terjadi ketika almarhum usai mengikuli pelatihan Sistem Informasi Rekapitulsasi (SIREKAP) suara pada Pemilu 2024 mendatang yang digelar sejak Kamis pagi hingga Kamis sore 1 Februari 2024.
BACA JUGA:Viral Lagi! Tren Pelantikan Petugas KPPS di Pemilu 2024: 'Halo Dek, Mau Sama Abdi Negara Nggak?'
BACA JUGA:Wow! KPPS Pemilu 2024 Dapat Honor Lebih Besar dari 2019, Ini Rinciannya
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Baturaja Timur, Bagus Mihargo ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan, pada Kamis 1 Februari 2024, memang ada pelatihan SIREKAP secara serentak seluruh Indonesia.
Dia menjelaskan, informasi awal pelatihan akan mulai jam 09.00 WIB. Namun kemudian molor dan baru dimulai pukul 13.00 WIB, lalu ke pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Pelatihan yang dilakukan melaui zoom itu menurut Bagus ternyata sulit diakses, sementara KPPS diminta stand by di tempat masing masing.
"Saya tidak tahu pasti KPPS mana yang bisa masuk zoom saat itu," ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Baturaja Permai, Septa Kurniawan yang dikonfirmasi awak media mengatakan, Ferry sempat mengikuti simulasi aplikasi SIREKAP mulai pagi hingga sore hari pada Kamis 1 Februari 2024 itu.
BACA JUGA:3 Hal Pembawa Berkah Menurut Ustadz Adi Hidayat, Apa Aja Sih? Kuy Kita Praktikkan
BACA JUGA:Ingin Tidur Nyenyak? Coba 8 Tips dan Trik Ampuh Menghilangkan Insomnia
"Usai mengikuti pelatihan SIREKAP, almarhum sempat sholat Magrib di Masjid. Sekira pukul 19.30 WIB, almarhum tidak sadarkan diri di Masjid, dia dilarikan ke rumah sakit Santo Antonio Baturaja," ujar Septa
Septa mengaku mendapat informasi bahwa Ferry mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala akibat tekanan darah tinggi yang diduga akibat kelelahan.
"Kabar yang kami dapat tensi darah Almarhum sempat naik hingga 250/180," ujarnya seraya menambahkan jika almarhum memang mempunyai riwayat darah tinggi atau hypertesi.
Almarhum Ferry kemudian disemayamkan di rumahnya di RSS Holindo Blok H Nomor 4, Kelurahan Baturaja Permai, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU. Menurut Septa almarhum di makamkan di TPU Khusnul Khatimah lepas Sholat Jumat.
BACA JUGA:Ini Loh Khasiat Urang Aring untuk Rambut dan Kesehatan Yang Memiliki 8 Manfaat
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Agus Fatoni Inisiasi dan Launching Gerakan Pasar Murah Serentak Se-Sumsel
Septa menambahkan, atas musibah ini, terkait penyelenggaraan pemilu, pihaknya menyiapkan pengganti KPPS di Kelurahan tersebut akan di proses cepat mengingat waktu pemungutan suara hanya tinggal menghitung hari.
"Selain almarhum, ada juga petugas KPPS lain yang akan melahirkan. Jadi ada 2 orang yang akan di ganti," ujarnya.
Diketahui, salah satu syarat pencalonan KPPS beberapa waktu lalu, yaitu warga yang mendaftar maksimal berumur 55 tahun. Kemudian mereka juga harus menyertakan surat keterangan sehat dari tim medis yang sudah di tentukan.
Syarat itu informasinya untuk mengantisipasi peristiwa Pemilu 2019 yang menyebabkan banyak petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia akibat kelelahan.
BACA JUGA:Kamu Harus Tau Nih! Rekomendasi Rumput Odot Sebagai Pakan Alternatif untuk Kelinci, Gini Caranya
BACA JUGA:Ganjar Pranowo Blusukan di Pasar Palimo Palembang, Respons Warga Keluhan Harga Kebutuhan Pokok Rakyat
Selain itu, diketahui Pada Pemilu 2024, seluruh petugas KPPS dijamin BPJS Kesehatan serta disiapkan Jaminan Santunan. KPPS sendiri bakal mendapat honor Rp 1-1,2 juta.