Satu Lagi Anggota KPPS Meninggal Dunia, Total 4 Penyelenggara Pemilu 2024 di Sumsel Wafat

MENINGGAL DUNIA: Kalam bin Yusuf (dilingkari) anggota KPPS TPS 01 Desa Banuasyu Kecamatan BP Peliung OKU Timur meninggal dunia. (foto : kholid/sumeks.id)--

BACAKORAN.CO -- Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, satu lagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 di Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia

Setelah sehari sebelumnya yaitu pada Minggu 18 Februari 2024, Ketua Panitai  Pemungutan Suara  (PPS) Desa Banuayu, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur, Sumsel , Suryadi (47) dikabarkan meninggal dunia, Senin 19 Februari 2024, kabar duka kembali datang dari Desa Banuayu.

Sekira pukul 22.00 WIB,  beredar kabar jika salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Banuayu meninggal. Almarhum diketahui bernama Kalam bin Yusuf.

Belum diketahui pasti kronologis maupun penyebab meninggalnya Kalam. Namun Komisioner KPU OKU Timur Devisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Aldi Adriansyah membenarkan peristiwa tersebut.

BACA JUGA:Kelelahan Usai Ikuti Pelatihan SIREKAP, Ketua KPPS Meninggal, Tensi Darah Naik Diduga Pembuluh Darahnya Pecah

BACA JUGA:Malam Jelang Pencoblosan, Anggota Linmas TPS 13 Kayuagung Meninggal, Sorenya Sempat Bantu Persiapan TPS

"Benar nian. Kalam bin Yusuf (yang meninggal). Ini saya sedang menuju lokasi (Desa Banuayu)," kata Aldi singkat, seperti dikutip dari sumateraekspres.id, saat dikonfirmasi Senin 19 Februari 2024, sekitar pukul 23.00 WIB.

Diketahui, wafatnya Kalam menambah panjang jumlah petugas peyelenggara Pemilu 2024 di Sumatera Selatan yang meninggal dunia.

Dalam catatan media ini, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kabar duka  datang dari penyelenggara pemilu di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Salah seorang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kelurahan Baturaja Permai, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, yang diketahui  bernama Ferry (45) meninggal dunia.

BACA JUGA:Mual dan Muntah saat di TPS, Ketua PPS Desa Banu Ayu Meninggal, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

BACA JUGA:Jadi Pemicu Kelelahan Petugas, Bawaslu Ingatkan KPU Soal Ini

Dia  meninggal pada Jumat pagi, 2 Februari  2024 sekira pukul 05.45. Diduga almarhum  meninggal dunia  akibat kelelahan sehingga tekanan darahnya naik. Almarhum mengalami pecah pembuluh darah dan sempat tak sadarkan diri di dalam Masjid.

Sebelumnya pada Kamis pagi hingga sore, 1 Februari 2024, almarhum usai mengikuli pelatihan Sistem Informasi Rekapitulsasi (SIREKAP) suara pada Pemilu 2024.

Selanjutnya, malam menjelang pemungutan suara Pemilihan Umum 2024, Selasa 13 Februari 2024 sekira pukul 20.00 WIB, salah seorang  Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan yang meninggal dunia.

Almarhum diketahui bernama  Surono (50) warga  Kelurahan Sukadana. Almarhum disebut meninggal bukan karena kelelahan melainkan karena punya riwayat penyakit yang tidak disebutkan pihak keluarga.

BACA JUGA:Helmy Yahya Dilantik Sebagai Calon Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Kabinet Prabowo-Gibran

BACA JUGA:3 Cara Alami Memutihkan Wajah Secara Permanen Agar Glowing dan Flek Hitam Hilang, Cuma Pakai 2 Bahan Aja!

Kemudian pada 18 Februari 2024, Ketua PPS Desa Banu Ayu, Suryadi (40) warga Desa Banu Ayu, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur yang meninggal dunia.

Suryadi sempat di rawat beberapa hari di  RSUD Martapura OKU Timur setelah kondisi fisiknya drop saat hari pemungutan suara 14 Februari 2024 di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desa itu.

Staf sekretriat PPS Banu Ayu, Susanto menceritakan kronologis kejadian hingga almarhum dilarika ke rumah sakit.

Menurutnya pada hari H Pencoblosan 14 Februari 2024 lalu  sekira  pukul 09.00 WIB, Suryadi  ke TPS 03 Desa Banu Ayu.

BACA JUGA:Realme 12 Series 5G Siap Meluncur di Indonesia, Hadir dengan Kamera Periskop dan Fitur SuperZoom, Tertarik?

BACA JUGA:Bahaya? Pembullyan di Sekolah dan Dunia Maya: Apa Pengaruhnya bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anak?

Selain memantau jalannya pemungutan suara, Suryadi juga  hendak menyalurkan hak pilihnya di TPS tersebut.

Tidak lama kemudian, Suryadi mengalami mual dan muntah sehingga dia dibawa pulang ke rumahnya.

Karena kondisinya terus lemah,  oleh keluarga dibawa ke RSUD Martapura.  "Jadi sejak hari Rabu 14 Februari langsung dirawat di rumah sakit, tadi (Minggu sore)  jam 5 sore meninggal," katanya.

Diceritakan Susanto, selama bekerja sebagai  PPS, Suryadi aktif di seluruh tahapan pemilu di tingkat PPS. "Kami tidak menyangka, karena selama bekerja dia terlihat biasa saja, tidak ada keluhan ataupun terlihat lesu," katanya.

BACA JUGA:Disebut Tak Cocok Dengan Visi Presiden Baru, Sri Mulyani Didepak Dari Susunan Kabinet Prabowo Gibran

BACA JUGA:5 Ciri-ciri Pengidap Gagal Ginjal Stadium 2 yang Muncul di Lansia yang Berumur 50 Tahun Keatas, Apa Aja?

Dia juga menceritakan, ketika dirawat di rumah sakit, Suryadi sempat membuat vidio dan mengirimkan ke rekannya di PPS Banu Ayu.  "Dalam vidio itu beliau menanyakan perkembangan-perkembangan pencoblosan dan perhitungan suara," katanya.

Selain itu, lanjut Susanto, melalui vidio yang diterimanya pada Sabtu 17 Februari 2024 malam itu, Suryadi juga menyampaikan pesan agar gaji Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) segera disalurkan.

Satu Lagi Anggota KPPS Meninggal Dunia, Total 4 Penyelenggara Pemilu 2024 di Sumsel Wafat

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- innalillahi wa inna ilaihi rojiun, anggota (kpps) di sumatera selatan (sumsel) . 

setelah sehari sebelumnya yaitu pada minggu 18 februari 2024, ketua panitai  pemungutan suara  (pps) desa banuayu, kecamatan bp peliung, kabupaten oku timur, sumsel , suryadi (47) dikabarkan meninggal dunia, senin 19 februari 2024, kabar duka kembali datang dari desa banuayu.

sekira pukul 22.00 wib,  beredar kabar jika salah satu anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (kpps)  tempat pemungutan suara (tps) 01 banuayu meninggal. almarhum diketahui bernama kalam bin yusuf.

belum diketahui pasti kronologis maupun penyebab meninggalnya kalam. namun komisioner kpu oku timur devisi sdm dan partisipasi masyarakat, aldi adriansyah membenarkan peristiwa tersebut.



"benar nian. kalam bin yusuf (yang meninggal). ini saya sedang menuju lokasi (desa banuayu)," kata aldi singkat, seperti dikutip dari sumateraekspres.id, saat dikonfirmasi senin 19 februari 2024, sekitar pukul 23.00 wib.

diketahui, wafatnya kalam menambah panjang jumlah petugas peyelenggara pemilu 2024 di sumatera selatan yang meninggal dunia.

dalam catatan media ini, jelang pemilihan umum (pemilu) 2024, kabar duka  datang dari penyelenggara pemilu di kabupaten ogan komering ulu (oku), sumatera selatan.

salah seorang ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (kpps) di kelurahan baturaja permai, kecamatan baturaja timur, kabupaten oku, yang diketahui  bernama ferry (45) meninggal dunia.



dia  meninggal pada jumat pagi, 2 februari  2024 sekira pukul 05.45. diduga almarhum  meninggal dunia  akibat kelelahan sehingga tekanan darahnya naik. almarhum mengalami pecah pembuluh darah dan sempat tak sadarkan diri di dalam masjid.

sebelumnya pada kamis pagi hingga sore, 1 februari 2024, almarhum usai mengikuli pelatihan sistem informasi rekapitulsasi (sirekap) suara pada pemilu 2024.

selanjutnya, malam menjelang pemungutan suara pemilihan umum 2024, selasa 13 februari 2024 sekira pukul 20.00 wib, salah seorang  anggota perlindungan masyarakat (linmas) tempat pemungutan suara (tps) 13 kelurahan sukadana kecamatan kayuagung kabupaten ogan komering ilir (oki) sumatera selatan yang meninggal dunia.

almarhum diketahui bernama  surono (50) warga  kelurahan sukadana. almarhum disebut meninggal bukan karena kelelahan melainkan karena punya riwayat penyakit yang tidak disebutkan pihak keluarga.



kemudian pada 18 februari 2024, ketua pps desa banu ayu, suryadi (40) warga desa banu ayu, kecamatan bp peliung, kabupaten oku timur yang meninggal dunia.

suryadi sempat di rawat beberapa hari di  rsud martapura oku timur setelah kondisi fisiknya drop saat hari pemungutan suara 14 februari 2024 di salah satu tempat pemungutan suara (tps) di desa itu.

staf sekretriat pps banu ayu, susanto menceritakan kronologis kejadian hingga almarhum dilarika ke rumah sakit.

menurutnya pada hari h pencoblosan 14 februari 2024 lalu  sekira  pukul 09.00 wib, suryadi  ke tps 03 desa banu ayu.



selain memantau jalannya pemungutan suara, suryadi juga  hendak menyalurkan hak pilihnya di tps tersebut.

tidak lama kemudian, suryadi mengalami mual dan muntah sehingga dia dibawa pulang ke rumahnya.

karena kondisinya terus lemah,  oleh keluarga dibawa ke rsud martapura.  "jadi sejak hari rabu 14 februari langsung dirawat di rumah sakit, tadi (minggu sore)  jam 5 sore meninggal," katanya.

diceritakan susanto, selama bekerja sebagai  pps, suryadi aktif di seluruh tahapan pemilu di tingkat pps. "kami tidak menyangka, karena selama bekerja dia terlihat biasa saja, tidak ada keluhan ataupun terlihat lesu," katanya.

dia juga menceritakan, ketika dirawat di rumah sakit, suryadi sempat membuat vidio dan mengirimkan ke rekannya di pps banu ayu.  "dalam vidio itu beliau menanyakan perkembangan-perkembangan pencoblosan dan perhitungan suara," katanya.

selain itu, lanjut susanto, melalui vidio yang diterimanya pada sabtu 17 februari 2024 malam itu, suryadi juga menyampaikan pesan agar gaji kelompok penyelenggara pemungutan suara (kpps) segera disalurkan.

Tag
Share