BACAKORAN.CO -- Pasca terjadinya banjir besar di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan beberapa waktu lau, Pemkab Muratara telah melakukan pendataan sejumlah fasilitas umum yang rusak.
Dari data itu, diketahui ada 9 jembatan gantung yang rusak, 6 diantaranya putus. Tentu saja hal ini mengakibatkan terhambatnya sejumlah aktifitas warga kabuaten yang wilayahnya di belah oleh sungai tersebut.
Bahkan akibat jembatan putus, sejumlah wilayah di Kabupaten itu terancam menjadi daerah terisolir. Pasalnya kini warga hanya mengandalkan alat transportasi perahu biasa dan perahu dengan tenaga mesin untuk beraktifitas menyeberang sungai.
Karena itu, tak ini ada wilayahnya menjadi terisoir dan menjadi daerah tertinggal, Pemkab Muratara terus bergerak.
BACA JUGA:Innalillahi! 20.000 Rumah di Muratara Terendam, 8 Jembatan Gantung Putus Dihantam Banjir
BACA JUGA:Jalan Ambas, Jembatan Gantung Rusak Akan Segera Diperbaiki, Ini Kata Pj Bupatinya
Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah berupaya menyiapkan anggaran dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan intansi terkait di Pemerintah Pusat agar perbaikan jembatan gantung yang putus dan rusak dapat segera di lakukan.
Bupati Muratara H Devi Suhartoni menegaskan, dalam satu pekan terakhir dia berada di Palembang dan Jakarta dalam upaya berkoordinasi dan mencari bantuan untuk perbaikan kerusakan jembatan gantung di wilayah Muratara.
"Abis banjir aku langsung diluar terus nyari bantuan, harapannyo supayo jembatan rusak di Muratara tahun ini segera bisa diperbaiki secepat mungkin," kata H Devi Suhartoni, Sabtu 3 Februari 2024.
Dia meminta, masyarakat yang terdampak banjir dan kerusakan jembatan agar bisa bersabar, karena Pemkab Muratara terus berupaya untuk membantu mengatasi masalah tersebut secara maksimal.
BACA JUGA:Puluhan Tahun Hanya Dihubungkan Jembatan Gantung Kini Bakal Bisa Dilalui Mobil
BACA JUGA:Waspada Banjir Kiriman! Detik-detik Jembatan Gantung Batu Gajah Putus Terseret Banjir
"Banyak warga yang ngeluh jembatan rusak. Untuk perbaikan jembatan tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit. Kita harus sigap, menggunakan seluruh koneksi yang ada, baik di Pemprov maupun di Pemerintah Pusat," ucapnya.
Devi mengungkapkan, banjir yang terjadi di Muratara, merupakan bencana alam yang terbilang ekstrem dan lebih aal terjadi dibandingkan daerah lainnya di Sumsel. "Mudah mudahan sejumlah proposal bantuan yang kita ajukan bisa menjadi prioritas,"katanya.
"Karna kemarin memang banjir semua Lahat, Muara Enim, Muba, Pali. Tapi kita rupanya dapat musibah di gelombang pertama, duluan kebanjiran karena di daerah hulu. Mudah mudahan semua bisa diselesaikan di tahun ini semua untuk perbaikan," timpalnya.
Sementara itu, Sekda Muratara Elvandary mengungkapkan, jika saat ini banyak pos bantuan bencana alam di sejumlah kementerian.
Pemda Muratara melakukan koneksi ke semua pihak baik ke Kemensos, Kementrian Desa Tertinggal, Kementrian PU PR, BNPB dan lainnya.
"Siapa saja yang mau membantu kami terima. Karena memang posisinya kita terkena musibah. Akses jembatan putus itu, jika tidak di bangun atau di perbaiki, otomatis menjadi daerah terisolir dan memengaruhi data daerah tertinggal," ucapnya.
Dia berharap, masyarakat terdampak agar tetap bersabar karena masalah jembatan gantung yang alami kerusakan di Muratara, akan menjadi prioritas Pemda Muratara.