Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen secara bulanan.
Sedangkan secara tahunan, inflasi Indonesia pada Januari 2024 mencapai 2,57 persen year-on-year (yoy).
Dimana dari dalam negeri yaitu data perdagangan, ekspor impor dan neraca perdagangan.
Tingkat inflasi, terang Lukman, tidak akan terlalu berperan saat ini.
BACA JUGA:Sentimen Eksternal Ini Pengaruhi Pergerakan Rupiah Awal Pekan, Menguat atau Melemah?
“Kebijakan suku bunga oleh BI saat ini mencegah volatilitas dan pelemahan rupiah," terangnya.
Sentimen lain yang mempengaruhi pergerakan rupiah pekan ini adalah pertumbuhan ekonomi dunia, terutama China.
Itu karena data-data AS dan China merupakan faktor eksternal yang saat ini paling memengaruhi nilai rupiah.
Dimana ekonomi dunia tahun ini diperkirakan mengalami perlambatan.
BACA JUGA:Rupiah dan Mata Uang Asia Bersinar di Akhir Pekan, Didorong Faktor Ini!
“Revisi oleh IMF memberikan sedikit harapan," cetusnya.
Namun, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukkan hasil positif, di atas angka 5 persen memungkinkan pelemahan rupiah tidak terjadi lebih dalam.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sesuai target, di atas angka pertumbuhan negara-negara lainnya," ujar Pengamat Pasar Ariston Tjendra.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen secara year on year (yoy) pada tahun 2023.
BACA JUGA:Pergerakan Rupiah Pagi Ini saat The Fed Tahan Suku Bunga
Sementara itu, pada kuartal IV tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Tanah Air berada di angka 5,04 persen.