BACAKORAN.CO - Kementrian Agama (Kemenag) bakal menggelar perayaan nasional tahun baru imlek 2575 Kongzili. Puncak perayaan nasional tahun baru Imlek rencananya dilangsungkan pada 12 Februari 2024.
Menurut Kepala Pusbimdik Khonghucu Susari, perayaan ini digelar Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu bekerja sama dengan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN).
"Puncak perayaan nasional tahun baru Imlek 2575 Kongzili akan digelar pada 12 Februari 2024 di Balai Samudera, Jakarta," ujar Susari.
Lanjut Susari, tahun baru Imlek merupakan salah satu Hari Raya Keagamaan Khonghucu yang sangat penting.
Pihaknya telah menyusun kegiatan menuju puncak perayaan. Rangkaian perayaan imlek tahun 2575 antara lain dilaksanakan kegiatan bakti sosial hari persaudaraan dengan melakukan pembagian bingkisan bagi anak berkebutuhan khusus, kurang mampu, dan yatim piatu di Kabupaten Bogor.
Kemudian pembagian kue keranjang bagi pegawai Kemenag di Jalan Thamrin, dan lomba jurnalistik dengan tema 'Imlek dan Moderasi Beragama'.
Dalam lomba jurnalistik, total hadiah mencapai Rp50 juta. Lomba dibagi dalam dua kategori. Kategori pertama, media cetak dan online. Kategori kedua, media televisi, radio dan foto. Peserta lomba ini hanya dikhususkan jurnalis yang bertugas di Jawa Tengah.
Pada puncak perayaan tahun baru Imblek 2575 Kongzili, dijadwalkan akan dihadiri oleh pejabat pemerintah dan pimpinan nasional.
lomba karya jurnalistik Imlek-kemenag-
Lalu ada juga para tokoh agama dan masyarakat, rohaniwan, serta tokoh dan umat Khonghucu.
"Kami perkirakan perayaan nasional tahun baru Imlek 2575 Kongzili akan dihadiri sekitar 2.000 peserta," ucapnya.
Dikatakan Susari, perayaan tahun baru Imlek 2575 Kongzili yaitu memilih tema “Malu ketika tidak mengenal rasa malu, membuat orang tidak menanggung malu”.
"Tema ini bermaksud mengingatkan kita kembali akan pentingnya memiliki rasa malu. Malu berkata tidak jujur, malu melihat hal yang tidak pantas, malu mendengar hal yang tidak baik, malu mengambil sesuatu yang bukan miliknya dan malu untuk berbuat sesuatu yang tidak benar," terang Susari.