Dari Sesaji Dewa Dapur hingga Simbol Kesejahteraan, Ini Sejarah Kue Keranjang, Yuk Simak Bestie

Sabtu 10 Feb 2024 - 13:59 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

- Rasa manis: melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kesuksesan. 

Orang Tionghoa berharap agar rezeki mereka lancar, karier mereka meningkat, dan prestasi mereka gemilang di tahun yang baru.

BACA JUGA:Mengungkap Makna Ayam Kung Pao di Perayaan Imlek, Simbol dari Keberuntungan dan Kesejahteraan

- Cara penyajian: melambangkan penghormatan, penghargaan, dan pengabulan. 

Orang Tionghoa menyajikan kue keranjang sebagai persembahan untuk leluhur dan dewa, dengan harapan mendapatkan berkah, perlindungan dan doa yang terkabul di tahun yang baru.

Kue keranjang biasanya disimpan dalam keranjang bambu yang diberi kertas merah sebagai hiasan. 

Kue ini bisa bertahan lama karena memiliki kadar gula yang tinggi. 

BACA JUGA:Libur Panjang, ASDP Siapkan Fasilitas Kapal dan Pelabuhan yang Nyaman Jelang Isra Miraj dan Imlek 2024

Kue ini baru disantap pada saat Cap Go Meh, yaitu hari ke-15 setelah tahun baru Imlek, yang juga merupakan hari purnama pertama di tahun yang baru.

Sebelum dimakan, kue keranjang harus dipotong-potong tipis dan digoreng dengan telur atau tepung.

Cara ini membuat kue keranjang menjadi lebih gurih dan renyah. 

Kue keranjang juga bisa ditambahkan dengan parutan kelapa, wijen, kacang, atau buah-buahan sebagai topping.

BACA JUGA:10 Makanan Khas Imlek Ini Bikin Ngiler dan Setiap Hidangan Membawa Keberuntungan Lho

Kue keranjang adalah salah satu warisan kuliner dan budaya yang kaya akan makna dan sejarah. 

Kue ini tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung harapan dan doa bagi orang Tionghoa yang merayakan tahun baru Imlek. 

Kategori :