Selain itu, mereka juga membuat kue keranjang sebagai persembahan untuk Nian, dengan harapan bisa menenangkan atau mengenyangkan monster tersebut.
BACA JUGA:Bolehkah Umat Islam Mengucapkan dan Merayakan Imlek? Begini Menurut Buya Yahya...
Nama kue keranjang sendiri dalam bahasa Mandarin adalah nian gao, yang berarti kue tahun atau kue lengket.
Kata nian memiliki arti tahun dan juga memiliki pengucapan yang sama dengan kata nian yang berarti monster.
Sedangkan kata gao berarti kue dan juga memiliki pengucapan yang sama dengan kata gao yang berarti tinggi.
Oleh karena itu, kue keranjang juga memiliki makna sebagai kue yang bisa membuat seseorang mencapai tingkat yang lebih tinggi atau lebih baik di tahun yang baru.
BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2024 Shio Naga Kayu Bawa Hoki, Harga Batu Bara dan CPO Melejit
Kue keranjang memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya, baik dari segi bentuk, bahan, rasa, maupun cara penyajiannya.
Berikut adalah beberapa makna dari kue keranjang yang umum dipercaya oleh orang Tionghoa:
- Bentuk bulat: melambangkan kesatuan, keutuhan, dan keharmonisan keluarga.
Orang Tionghoa berharap agar keluarga mereka tetap bersama, rukun, dan saling mendukung di tahun yang baru.
- Bahan tepung ketan: melambangkan kekompakan, kekentalan, dan keikatan keluarga.
Orang Tionghoa berharap agar keluarga mereka tetap erat, solid, dan tidak mudah terpisah oleh masalah atau godaan.
- Bahan gula: melambangkan kebahagiaan, kemanisan, dan kesenangan hidup.
Orang Tionghoa berharap agar hidup mereka penuh dengan sukacita, cinta, dan damai di tahun yang baru.