2. Mereka mengedepankan rasionalitas dalam menentukan pilihan politiknya
Mereka akan mempertimbangkan isu-isu penting yang berkaitan dengan kepentingan nasional, daerah, atau pribadi.
3. Mereka terbuka terhadap perubahan dan tidak terikat oleh emosi atau sentimen
Mereka dapat berpindah pilihan jika menemukan calon presiden atau partai politik yang lebih baik atau sesuai dengan harapannya.
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Sumsel Hadiri Rakor Kominda, KPU dan Bawaslu Bahas Kesiapan Pemilu
4. Mereka selalu melihat rekam jejak dan kredibilitas calon presiden atau anggota legislatif yang akan dipilih
Mereka tidak mudah terpengaruh oleh janji-janji manis atau kampanye hitam yang dilakukan oleh calon presiden atau partai politik.
5. Mereka cenderung berusia muda, berpendidikan tinggi, dan memiliki akses informasi yang luas
Mereka juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya.
BACA JUGA:Stop Bersedih! 3 Cara untuk Membuka Hati untuk Menemukan Cinta Baru
Peran Swing Voters dalam Pemilu
Swing voters memiliki peran penting dalam menentukan hasil pemilu.
Hal ini karena jumlah swing voters terus meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut data Kominfo, jumlah swing voters pada Pemilu 1999 adalah 7,3 persen, pada Pemilu 2004 adalah 15,9 persen, pada Pemilu 2009 adalah 28,3 persen, dan pada Pemilu 2014 adalah 29,1 persen.
BACA JUGA:Jelang Pemilu Ada Bagi-bagi KTP Kepada Pemilih Pemula di Kabupaten Ini