BACAKORAN.CO – Rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (13/2/2024).
Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp15.590 per USD, naik 4,5 poin atau 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.
Adapun mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi.
Tercatat, Baht Thailand naik 0,09 persen, peso Filipina tumbuh 0,10 persen, won Korea Selatan melejit 0,20 persen, dan yuan China naik tipis 0,04 persen.
BACA JUGA:H-2 Pemungutan Suara Pilpres 2024, Begini Nasib Rupiah di Awal Pekan!
Lalu yen Jepang turun 0,02 persen, dolar Singapura ambles 0,09 persen dan dolar Hong Kong merosot 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak loyo terhadap dolar AS.
Tercatat euro Eropa turun 0,05 persen, poundsterling Inggris ambles 0,06 persen, dan dolar Australia anjlok 0,08 persen.
Selanjutnya, franc Swiss merosot 0,05 persen dan dolar Kanada tergerus 0,02 persen.
BACA JUGA:Perbedaan Quick Count, Real Count dan Exit Poll dalam Hasil Pilpres 2024, Mana yang Lebih Akurat?
Menurut Analis Pasar Lukman Leong, rupiah diperkirakan bakal bergerak datar, di rentang Rp15.550 - Rp15.650 per USD.
Penyebabnya dipicu sikap pelaku pasar yang menunggu pemilihan presiden (Pilpres) yang akan digelar besok, 14 Februari 2024.
Dikhawatirkan terjadi perpecahan dan ketidakstabilan politik.
“Pasar juga menanti data inflasi AS (yang dirilis) malam ini dan data indeks kepercayaan konsumen Indonesia pagi ini," ujarnya.
BACA JUGA:Analis Prediksi Arah Rupiah Sambut Pilpres 2024, Melesat atau Merosot?