BACAKORAN.CO – Data penjualan ritel yang menunjukkan penurunan lebih dari perkiraan menjadi pendorong Wall Street Amerika Serikat (AS) melonjak.
Hal ini meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve System alias The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dalam beberapa bulan ke depan.
Berdasarkan laporan dari Reuters pada Jumat (16/2/2024), S&P 500 (.SPX) naik sebanyak 29,05 poin atau 0,58 persen, mencapai 5.029,67 poin.
Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) mengalami kenaikan sebanyak 47,03 poin atau 0,30 persen, mencapai 15.906,17.
BACA JUGA:The Fed Baru Akan Pangkas Suku Bunga Jika Target Ini Tercapai, Tunggu Setelah Maret 2024!
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik sebanyak 350,07 poin atau 0,91 persen, mencapai 38.774,73.
Data dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa penjualan ritel di negara tersebut mengalami penurunan sebesar 0,8 persen pada bulan Januari.
Terutama dipengaruhi oleh penurunan penjualan mobil dan bensin.
Data tersebut membuat para investor tidak terlalu khawatir tentang inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, yang sebelumnya telah membuat harga saham merosot pada hari Selasa.
BACA JUGA:Pertumbuhan Lapangan Kerja Tinggi, The Fed Tahan Suku Bunga hingga Pertengahan Tahun?
Manajer Portofolio di Allspring Global Investments, Neville Javeri, menyambut baik penurunan dalam data penjualan ritel tersebut.
"Penurunan ini mungkin menunjukkan perlambatan konsumen, yang kemungkinan akan mengurangi tekanan inflasi yang telah kita lihat beberapa hari yang lalu," ujarnya.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian mungkin sedikit lemah, yang pada gilirannya bisa menjadi kabar baik karena kemungkinan besar Federal Reserve akan menurunkan suku bunga," tambah Thomas Martin, Manajer Portofolio Senior di GLOBALT.
Pada saat yang sama, alat pemantau FedWatch dari CME Group memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar setidaknya 25 basis poin pada bulan Mei, yang naik sedikit menjadi 40 persen.
BACA JUGA:The Fed Kasih Sinyal Penurunan Suku Bunga di 2024, Kapan Mulai Dipangkas?