Konsep Idkhâlusurûr
Dalam Islam, ada konsep yang disebut idkhâlusurûr, yaitu membuat senang atau memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Rasulullah Muhammad ﷺ pernah bersabda, "Tidaklah seseorang memberikan makanan kepada saudaranya, kemudian saudaranya memanggilnya untuk bersama-sama makan, lalu dia menolak, kecuali Allah akan memanggilnya untuk masuk ke dalam surga dan berkata, 'Aku telah mencegah dia dari makanan itu'." (HR. Muslim).
Disunnahkan untuk Makan
Berdasarkan hadis di atas, dalam situasi di mana kita diundang untuk makan saat berpuasa sunnah, disunnahkan untuk memperbolehkan diri kita makan.
Hal ini tidak akan membatalkan puasa kita, karena puasa sunnah bukanlah kewajiban yang harus dipertahankan dengan ketat.
BACA JUGA:Apa saja manfaat puasa bagi kesehatan tubuh? Yuks simak penjelasannya!
Namun, jika kita merasa mampu menolak makanan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan atau kesedihan bagi tuan rumah, maka kita bisa tetap menjaga puasa kita.
Meskipun disunnahkan untuk memperbolehkan diri makan dalam situasi tersebut, kita juga perlu mengingat tujuan puasa dan memanfaatkan kesempatan idkhâlusurûr dengan bijak.
Jika kita merasa bahwa menerima undangan untuk makan akan membawa manfaat dan kebahagiaan bagi tuan rumah atau orang lain yang mengundang, maka kita dapat memilih untuk makan dengan memperoleh pahala dari Allah SWT.
Dalam agama Islam, memperbolehkan diri makan saat diundang dalam situasi berpuasa sunnah merupakan tindakan yang disunnahkan.
BACA JUGA:Keistimewaan Bulan Sya'ban, Yuk Awali dengan Berpuasa!
Hal ini tidak akan membatalkan puasa kita, karena puasa sunnah bukanlah kewajiban yang harus dipertahankan dengan ketat.
Namun, kita juga perlu menghormati tujuan puasa dan memanfaatkan kesempatan idkhâlusurûr dengan bijak.