Pesan Terakhir Bintang Balqis, Santri yang Tewas Dianiaya di Pesantren Kediri

Selasa 27 Feb 2024 - 19:00 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

Ia pun menangis histeris melihat jenazah anaknya dalam keadaan penuh luka dan lebam.

Sebelumnya, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menyatakan bahwa polisi telah memastikan Bintang Balqis Maulana (14) santri asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi itu tewas dianiaya.

Ia menuturkan bahwa ada empat tersangka yang merupakan santri, yaitu MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) Denpasar.

Dan AK (17) Kota Surabaya yang merupakan teman seangkatan dan kakak kelas korban di MTS.

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan BSI Terlibat dalam Program Bedah Rumah Serentak, Penanganan Stunting dan Infl

Menurut AKBP Bramastyo Priaji, motif penganiayaan ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban. 

Namun, ia akan mengusut lebih lanjut motif tersebut dalam penyidikan ini.

“Motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. Jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.

Kasus ini terungkap ketika pihak keluarga korban merasa curiga dengan jenazah anaknya yang diantar oleh pihak pesantren. 

BACA JUGA:Akui 2023 Masih ada yang 'Tersandung', OPD dan Perangkat Desa Ikut Pendidikan Anti Korupsi

Awalnya pengantar jenazah mengatakan Bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. 

Namun, keluarga merasa ada yang janggal ketika melihat darah yang menetes dari keranda jenazah. 

Ketika kain kafan dibuka, tampak luka dan lebam di seluruh tubuh korban.***

Kategori :