Ini menunjukkan evolusi pemahaman dalam Islam dari larangan menjadi penerimaan, seiring dengan pertumbuhan keimanan umat.
Dalam praktiknya, ziarah kubur sebelum Ramadan sering kali dilakukan sebagai cara untuk menghormati dan mendoakan para leluhur yang telah meninggal.
Ini adalah ekspresi dari silaturahmi yang tidak terputus oleh kematian.
Sekaligus pengingat bagi yang hidup tentang realitas kematian dan kehidupan setelahnya.
BACA JUGA:Macam-Macam Puasa Sunnah yang Pahalanya Bukan Maen, Nomor 4 Jadi Andalan Umat Islam
Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa ketika melakukan ziarah kubur.
Umat Islam tidak boleh meminta-minta kepada orang yang sudah meninggal.
Karena hal ini dapat menyesatkan dan bertentangan dengan aqidah Islam.
Selain itu, ziarah kubur juga memiliki dimensi sosial dan budaya.
BACA JUGA:Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024 Akan Dimulai? Cek Jadwalnya Disini...
Di banyak komunitas, kegiatan ini menjadi momen berkumpulnya keluarga, memperkuat ikatan sosial, dan merawat makam sebagai bentuk penghormatan terhadap yang telah pergi.
Ini adalah praktik yang menggabungkan aspek keagamaan dengan nilai-nilai sosial.
Menciptakan harmoni dalam keberagaman cara beragama.
Namun, Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa ziarah kubur tidak boleh mengganggu persiapan ibadah Ramadan itu sendiri.
BACA JUGA:Yuk Puasa Bareng Ini Amalan Khusus Puasa 10 Hari di Bulan Rajab, Lengkap dengan Niat dan Keutamaanya
Prioritas utama tetap pada persiapan spiritual dan fisik untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik.