BACAKORAN.CO- Ketika membicarakan sejarah Islam, satu nama yang tak pernah absen dari perbincangan adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Beliau adalah sosok yang memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam, serta menjadi khalifah pertama umat Muslim setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Yuk kita jelajahi kehidupan, perjuangan, dan warisan Abu Bakar Ash-Shiddiq, salah satu sahabat terdekat dan paling dihormati oleh Rasulullah.
1. Masa Jahiliyah Abu Bakar
Abu Bakar Ash-Shiddiq dilahirkan pada tahun 572 Masehi, hanya dua tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
BACA JUGA:Islam Masuk ke Nusantara Pada Abad 7 Atau 13, yang Mana Benar Sih? Yuk Cari Tau Sejarahnya
Nama aslinya sebelum memeluk Islam adalah Abdul Ka'abah, yang berarti "Hamba Ka'abah".
Namun, ketika beliau memeluk Islam, Nabi Muhammad mengubah namanya menjadi Abdullah, yang berarti "Hamba Allah".
Gelar Ash-Shiddiq, yang berarti "Orang yang Berkata Benar", diberikan oleh Rasulullah sebagai penghargaan atas kejujurannya.
Abu Bakar lahir dalam keluarga bangsawan dari suku Quraisy, keturunan Bani Tamim.
BACA JUGA:Kamu Harus Tau! Pertumbuhan Bengkulu Pada Masa Pra Kemerdekaan, Simak Sejarahnya..
Ayahnya, Utsman bin 'Amr (Abu Quhafah), dan ibunya, Ummu Al-Khair Salamah binti Sahr, memberikan pengaruh yang kuat dalam pembentukan kepribadiannya.
Meskipun terlahir dari keluarga yang terhormat, Abu Bakar tetap rendah hati dan jujur, sifat-sifat yang membawanya menjadi sosok yang sangat dihormati oleh Rasulullah dan umat Muslim.
2. Peran Abu Bakar dalam Islam
Sebelum kedatangan Islam, Abu Bakar Ash-Shiddiq telah dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses dan bijaksana.