Pemerintah sendiri telah menyiapkan 22 rusun khusus untuk para pekerja.
"Semua masuk ke rusun, hunian pekerja, jadi semua tertib, " jelasnya.
Sehingga nanti tidak ada bedeng-bedeng, enggak ada lagi misalnya kekumuhan warteg-warteg insyaallah.
" Bukan kita nggak boleh, bukan kita melarang, tidak memperhatikan, tapi semua untuk higienis masuk ke dalam hunian dengan dapur-dapur umum yang lebih baik," ujar Basuki.
Keputusan ini mengejutkan banyak pengusaha warteg.
Mereka merasa keberatan karena usaha mereka terancam gulung tikar.
Warteg adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat dan telah memberikan kontribusi yang signifikan pada perekonomian lokal.
Pelaku usaha warteg merasa bahwa pelarangan ini tidak adil dan mengabaikan peran penting warteg dalam menyediakan makanan sehari-hari bagi pekerja dan warga sekitar.
Para pengusaha warteg berharap pemerintah memberikan solusi yang lebih bijaksana.
Mereka siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyediakan hidangan yang bersih dan sehat bagi pekerja di berbagai proyek IKN.
Pelatihan dan dukungan juga diharapkan untuk meningkatkan kualitas makanan dan daya saing warteg.
Beberapa pihak menyoroti dampak sosial dan ekonomi bagi pemilik Warteg yang akan kehilangan mata pencaharian mereka.
Selain itu, beberapa masyarakat juga mempertanyakan ketersediaan dan kualitas dari dapur umum yang dijanjikan oleh pemerintah.