Adapun pada akhir tahun 2023, Perum Bulog melakukan impor jagung pakan untuk membantu kebutuhan peternak yang mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku pakan.
BACA JUGA:Petani Padi dan Jagung Bisa Fokus Produksi, Apa Janji Kementan Untuk Mereka? Ini Kata Mentan
BACA JUGA:Ini Dia 5 Manfaat Mengonsumsi Beras Jagung! Berikut juga Cara Membuatnya, Simak Disini
Kebijakan impor jagung tersebut dilakukan untuk menstabilkan pasokan pakan bagi peternak mandiri.
Pakan merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi harga daging ayam dan telur di tingkat konsumen.
Dengan menghentikan impor jagung menjelang musim panen raya, terang Arief, pemerintah memperlihatkan kebijakan impornya telah dipertimbangkan secara matang dengan memperhatikan harga jagung di tingkat petani.
“Oleh karena itu, saat musim panen besar seperti ini, kita harus memanfaatkan momentum untuk menyerap sebanyak mungkin jagung lokal," cetusnya.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini Manfaat Air Jagung Buat Penderita Kronis
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Logis Kebiasaan Bakar Jagung di Malam Pergantian Tahun Baru, Apa Itu?
Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi jagung dalam empat bulan pertama tahun ini diperkirakan mencapai 5,34 juta ton.
Angka ini meningkat sekitar 500 ribu ton dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Terkait dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung yang telah dilaksanakan sejak tahun sebelumnya.
Di mana hingga 14 Maret telah berhasil menyerap sebanyak 212 ribu ton, atau sekitar 62 persen dari total pagu yang ditetapkan sebesar 343 ribu ton.
Program ini ditujukan kepada peternak yang tersebar di 18 provinsi.
BACA JUGA:Cara Membuat Emping Jagung Enak gurih, Maknyus boss!
Sementara itu, dalam program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) pada tahun 2023, dari total realisasi sebesar 2,6 ribu ton, jagung menjadi komoditas dengan jumlah distribusi tertinggi mencapai 1,1 ribu ton.