"Saya cermati di Kabupaten Sukabumi ini kulturnya seperti apa. Ternyata masyarakatnya religius.
Makanya kita luncurkan salat subuh berjamaah. Alhamdulillah satu tahun itu saya keliling ke masjid-masjid tiap subuh.
Kemudian setelahnya kita gelar curhat. Saya banyak menyerap aspirasi yang akhirnya diimplementasikan dalam program kerja," kata Maruly.
Tak hanya itu, Maruly juga dikenal memiliki jiwa sosial tinggi. Dirinya kerap datang kepada masyarakat yang membutuhkan.
Setiap datang, dirinya kerap membawa buah tangan yang membahagiakan masyarakat.
Bahkan di Kecamatan Ciemas, Maruly melakukan banyak rehab rumah tidak layak huni (rutilahu) .
Salah satunya rutilahu milik seorang lansia. Dirinya mengaku tertampar dengan kondisi lansia tersebut.
BACA JUGA:Viral Cuitan Keluarga Korban Tabrak Lari Tuntut Keadilan, Kapolres Tegaskan Pelaku Telah Ditahan
"Selama saya di Kabupaten Sukabumi dan selama saya bisa, tidak boleh ada yang seperti itu.
Tentu saja dengan kolaborasi dan sinergitas dengan Pemerintah Daerah Sukabuni dan semua pihak," tegasnya.
Keluarga Penjual Gorengan Pak Yudi (40) dan Bu Eti bersama anak anaknya tidak dapat menahan tangisnya saat rumah tidak layak huni milik mereka di Kampung Karadenan RT 15/05 Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi direnovasi Maruly.
“Alhamdulillah, Keluarga pak Yudi dan Bu Eti mendapatkan bantuan untuk pembangunan rumahnya dari pak Kapolres.
Kami selaku tetangga ikut merasa terharu dan bahagia," ungkap Deti (35) dengan air mata haru.
Sinergitas Maruly juga terjalin baik dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi.
Dirinya kerap berkoordinasi untuk menjamin kondusifitas wilayah. Hal serupa juga dilakukan Aa Dede dengan para wartawan.
Keakrabannya dengan para insan pers menjadikan dirinya sangat dekat dan kerap menjadi headline dalam berbagai pemberitaan.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama kami bertugas di Polres Sukabumi.