Kandungan belerang yang muncul dari fenomena ini ternyata efektif menghalau hama tikus yang merusak tanaman masyarakat.
Tak heran jika setiap tahun, masyarakat setempat mengadakan sedekah bumi di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Info Penting! Pengumuman SNBP 2024 Keluar Hari Ini Pukul 15.00 WIB, Yuk Cek Link Hasilnya di Sini
BACA JUGA:10 Rekomendasi Parfum di Indomaret untuk Cowok Under Rp50 Ribu, Wangi Tanpa Menguras Kantong Bro...
Sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas berkah yang diberikan.
Kepala Desa Sendangrejo, Sugiyanto, menegaskan Bledug Ngramesan telah ada sejak berdirinya Desa Sendangrejo.
Mungkin sudah berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Ini menunjukkan betapa lamanya fenomena alam ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
BACA JUGA:1000 Mahasiswa Indonesia Kena Human Trafficking di Jerman, Tertipu Beasiswa Gratis
BACA JUGA:3 Cara Taubat di Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat, Apa Saja?
Meskipun bukan gunung merapi sesungguhnya, kemunculan Bledug Ngramesan menjadi perhatian serius bagi warga sekitar.
Diperlukan upaya untuk mengelola dan meminimalisir dampak negatifnya.
Terhadap aktivitas pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Di balik tantangan tersebut, fenomena alam ini juga menjadi bagian dari kekayaan budaya dan tradisi lokal yang patut dilestarikan.