Astaga! Mayat Dengan Tangan dan Kaki Terikat itu Ternyata Siswa SMP, Benda di Kantong jadi Petunjuk

Jumat 29 Mar 2024 - 18:04 WIB
Reporter : abdul kholid
Editor : Doni Bae

BACAKORAN.CO -- Misteri penemuan mayat laki-laki tanpa identitas yang mengapung di tepian Sungai Pasipatan  Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan  pada Jumat pagi  29 Maret 2024 dalam kondisi tangan dan kaki terikat, akhirnya terungkap.

Mayat laki-laki yang sebelumnya diduga adalah korban pembunuhan dan diperkirakan berusia sekira 40 tahun karena wajahnya sudah membengkak dan membusuk itu ternyata adalah Rifki Rifaldi.

Dia adalah siswa SMP kelas VII yang baru berusia 13 tahun,  warga RT 05 RW 02, Desa Gumawang,  Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur.

Kepastian itu diketahui setelah seorang perempuan,  Herayunita (33) warga Desa Gumawang, Belitang yang mendengar informasi ada penemuan mayat, Jumat siang mendatangi kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah  (RSUD) OKU Timur.

BACA JUGA:Mayat Pria Dengan Kaki dan Tangan Terikat Tali Pelepah Pisang, Ini Ciri-cirinya Mungkin Ada yang Kenal

BACA JUGA:Hot News! Crazy Rich Helena Lim Terjerat Kasus Korupsi Komoditas Timah, Berawal dari...

Wanita itu meminta izin petugas untuk melihat kondisi mayat dan berusaha mengenalinya karena sejak Senin malam 25 Maret 2024, putra tercintanya Rifki Rifaldi tidak pulang pulang ke rumah.

Setelah melihat dan mengamati kondisi mayat yang sudah sulit di kenali, Herayunita yakin jika mayat itu adalah putranya.

Dia bertambah yakin itu adalah Rifki Rifaldi setelah di  saku celana mayat itu di temukan kunci rumah yang dibawa almarhum saat meninggalkan rumah Senin malam dengan mengendarai sepeda motor untuk mencari makan berbuka puasa.    

Meskipun tidak menemukan sepeda motor milik korban di lokasi di temukannya korban,   Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, melalui Kapolsek Cempaka AKP Aston L Sinaga belum bisa menyimmpulkan apakah  Rifki adalah korban pembunuhan atau korban kejahatan.

BACA JUGA:Peluang Emas, Pinjaman Tanpa Riba dari KUR BSI 2024 untuk UMKM, Cek Syarat Pengajuan dan Keuntungannya di Sini

BACA JUGA:Sinergi dan Kolaborasi, Pj Bupati Banyuasin Mengungkap Rencana Musrenbang RKPD 2025

"Belum bisa menyimpulkan," kata Kapolsek AKP Aston, Jumat 29 Maret 2024.

Aston mengungkapkan fakta-fakta terkait penemuan mayat Rifki. Dia mengatakan jasad Rifki pertama kali ditemukan oleh Maulana, pedagang sayur keliling yang curiga melihat sesuatu di tepian sungai yang diduga mayat manusia.

Lalu saksi Maulana mendekati ternyata benar benda mencurigakan itu adalah mayat yang mengeluarkan bau menyengat dan telah dikerumuni belatung.

Kemudian saksi Maulana bertemu dengan saksi Bahsan dan saksi Yadi, lalu  ketiga orang  tersebut pergi kerumah Kepala Desa (Dades)  Tanjung Mas,  H Erwan dan Kades menghubungi Kapolsek Cempaka.

BACA JUGA:Panggil 36 Pemain, Nova Seleksi Timnas Indonesia U-16 Sampai 31 Maret 2024, Berikut Daftarnya

BACA JUGA:Netizen Konoha Iri Pemerintah Malaysia Hadiahkan Gratis Jalan Tol untuk Pemudik Lebaran, Indonesia Kapan Ya?

Saat di temukan, korban menggunakan baju kaos warna hitam lengan pendek dan celana panjang warna hitam, keadaan mayat kaki dan tangan terikat kebelakang diduga menggunakan pelepah daun pisang kering.

Posisi mayat tengkurap mengambang di pinggiran aliran sungai. Sedangkan ciri-cirinya, kulit sawo matang, rambut pendek, tinggi badan sekira 150 cm dan berat badang sekira 50 kg.

Kades dan perangkat desa serta warga langsung  menuju TKP untuk memastikan kebenaran laporan saksi.

Setibanya di lokasi ternyata benar ada mayat seorang laki-laki dengan posisi kaki dan tangan terikat kebelakang dengan mengunanakan tali terbuat dari pelepah daun pisang kering.

BACA JUGA:Dituduh Penelantaran Kucing Caracal hingga Mati, Niko Al Hakim beri Klarifikasi: Karena Rachel hanya...

BACA JUGA:6 Manfaat Masker Tomat untuk Kulit untuk Kulit Putih dan Glowing Permanen! Bukan Cuma Impian Lagi Gais

Mayat itu kemudian di evakuasi dan di bawa menggunaan  ambulance  menuju RSUD OKU Timur atau RSUD Tulus Ayu, yang ada Desa Tulus Ayu, Belitang.

"Itu untuk dilakukan VER maupun tindakan medis lainnya, serta untuk indentifikasi mayat oleh tim Inafis Polres OKU Timur," katanya.

Fakta lainya, setelah mayat tiba di RSUD OKU Timur, datang seorang perempuan bernama Herayunita warga Desa Gumawang, Belitang.

Dia datang untuk melihat dan berusaha mengenali jenazah yang sudah di kamar mayat RSUD OKU Timur.

BACA JUGA:6 Raksasa Calon Lawan Indonesia di Babak 3 Kualifikasi PD 2026, Ada Penakluk Indonesia di 16 Besar Piala Asia

BACA JUGA:Film Kiblat Ditarik, Produser Buka Pembicaraan dengan MUI untuk Ganti Judul, Netizen: S4 Marketing?



Setelah mengamati, Herayunita mengenali mayat tersebut adalah anak kandungnya. Herayunita mengaku bahwa anaknya itu tidak pulang sejak Senin 25 Maret 2024. Korban pergi meninggalkan rumah sekitar pukul 20.00 WIB.

Menurut perempuan itu kepada polisi, korban pergi mengendarai motor Honda Beat Street dan membawa kunci rumah dengan gantungan tali kain warna hitam.

"Kunci rumah yang dibawa oleh korban ditemukan di dalam kantong celana belakang saat dilakukan pemeriksaan jenazah di kamar mayat RSUD OKU Timur,"tegasnya.

Diwartakan sebelumnya, Jumat pagi bulan Ramadhan, 29 Maret 2024 sekira pukul 07.00 WIB, warga Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan dikagetan dengan penemuan sesosok mayat.

BACA JUGA:Ungkap Kasus Penemuan Mayat, Korban Diduga Dihabisi Anak Buah yang Cemburu

BACA JUGA:Parah! Remaja di Penajam Paser Utara Ini Bunuh Satu Keluarga dan Sempat Perkosa 1 Mayat

Yang membuat warga heboh, kondisi mayat berjenis kelamin laki-laki itu sudah membusuk dan sulit di kenali.

Tak hanya itu,  kondisi mayat dalam keadaan tangan dan kaki terikat dan sebagian tubuhnya terendam di dalam air tepian  Sungai Pasipatan, Desa Tanjung Mas.

Karena itulah warga menduga jika mayat pria yang tangan dan kakinya terikat tali pelepah pohon pisang kering itu, adalah korban pembunuhan.

Keterangan  yang di peroleh,  mayat itu pertama kali ditemukan warga setempat yang sedang beraktiftas, di sekitar Sungai Pasipatan. Warga tersebut mencium bau menyengat dari sekitar tepian sungai.

Kategori :