BACAKORAN.CO – Rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Bahkan, nilai tukar rupiah makin mendekati Rp16.000 per USD.
Pada penutupan perdagangan Senin (1/4/2024) sore, rupiah berada di posisi Rp15.895 per USD, melemah 38 poin atau 0,24 persen dari perdagangan sebelumnya.
Tekanan terhadap rupiah ini dipicu banyaknya aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia.
BACA JUGA:Rupiah Anjlok! Tembus Rp 15.900 Per Dolar AS Jelang Lebaran, Hal ini Sebabnya?
BACA JUGA:Efek Prabowo – Gibran Menang Pilpres 2024, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah Awal Pekan!
Menurut Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto, rupiah melemah karena tingginya permintaan akan dolar untuk impor bahan bakar minyak (BBM), arus modal asing yang keluar (hot money outflow).
Serta peningkatan permintaan akan dolar domestik saat musim pembagian dividen.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan, dalam satu pekan terakhir, aliran modal asing yang keluar dari Indonesia mencapai Rp1,36 triliun.
Aliran modal itu mayoritas dari pasar saham sebesar Rp1,59 triliun dan SRBI sebesar Rp740 miliar.
Namun, masih terdapat aliran modal asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 970 miliar.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun ini, terdapat aliran modal asing keluar dari pasar saham sebesar Rp33,31 triliun
Sementara terjadi aliran modal asing masuk ke pasar SBN sebesar Rp 28,90 triliun dan ke SRBI sebesar Rp20,05 triliun.