BACAKORAN.CO - Dalam ajaran Islam, pertanyaan mengenai kemungkinan pendosa menjadi orang yang paling dicintai oleh Allah sering kali menimbulkan perdebatan dan refleksi mendalam.
Ustadz Adi Hidayat, seorang pendakwah terkemuka, memberikan penjelasan yang menginspirasi tentang topik ini, berdasarkan pemahaman Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (Saw).
Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, merupakan dua sifat yang sering ditekankan dalam ajaran Islam.
Allah mencintai hamba-Nya dan memberikan rahmat-Nya kepada siapa pun yang berserah diri kepada-Nya dengan tulus dan ikhlas.
BACA JUGA:Benarkah 6 Hari Puasa Syawal Pahalanya Seperti Satu Tahun? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat..
BACA JUGA:5 Manfaat Zakat yang Tidak Diketahui, Apa Saja Sih? Ini Penjelasan Menurut Ustadz Adi Hidayat
Terdapat ayat-ayat Al-Quran mengingatkan kita bahwa meskipun kita mungkin melakukan kesalahan dan dosa, Allah SWT tetap Maha Pemurah dan siap memaafkan dosa-dosa kita jika kita bertobat dan bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Seperti dalam QS. 2: 155-157, Allah SWT mengatakan "viralkan Muhammad Saw kepada hambaku yang melimpah dosanya, jangan putus asa dari rahmat Allah, kalau sudah rahmat di berikan, semua jenis dosa diampunkan"
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa dalam hadis yang diriwayatkan, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam memberikan pengertian yang mendalam tentang rahmat Allah yang melimpah kepada hamba-Nya yang penuh dosa.
Beliau bersabda, "Janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah, karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ketahuilah bahwa jika rahmat Allah turun, semua jenis dosa dapat diampuni" (HR. Bukhari).
BACA JUGA:Emang Bisa Mau Lebaran Telpon Allah, Bagaimana Caranya? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat..
BACA JUGA:Siapa yang Harus Menerima Zakat, Infaq, dan Sedekah? Begini Menurut Ustadz Adi Hidayat
Dari ayat dan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa Allah tidak pernah menutup pintu rahmat-Nya bagi siapa pun, termasuk para pendosa sekalipun.
Allah senantiasa memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertobat dan memperbaiki diri, sehingga mereka dapat kembali mendapatkan rahmat-Nya.
Keyakinan bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Pemurah harus menjadi landasan bagi setiap orang yang merasa bersalah dan ingin mendekatkan diri kepada-Nya.