BACAKORAN.CO – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pasca libur panjang menyambut lebaran 2024.
Nilai tukar rupiah tembus Rp16.000 per USD pada perdagangan Selasa (16/4/2024) pagi.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah turun 2,1 persen ke posisi Rp16.181 per USD.
Para analis melihat melemahnya rupiah sebagai tekanan bagi Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan intervensi.
BACA JUGA:Jeblok! Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp16.000 per Dolar AS, Terendah Sejak 2020
BACA JUGA:Rupiah Tembus Rp16.000 per USD di Google, Begini Prediksi Pergerakan saat Pasar Dibuka Besok!
Ada banyak faktor yang terjadi saat Indonesia merayakan lebaran, sehingga terdapat risiko pergerakan besar ketika para pelaku pasar kembali.
Seperti rilis data ekonomi AS dan terjadinya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Menurut ahli strategi makro di DBS Bank Ltd di Singapura, Wei Liang Chang, BI kemungkinan besar akan melakukan intervensi pasar jika USD/IDR menembus level psikologis 16.000.
Dia pun menyatakan bahwa penurunan nilai tukar rupiah seharusnya lebih merupakan respons terhadap pelemahan mata uang regional terhadap dolar AS daripada faktor lokal.
Rupiah mengikuti kemerosotan dalam kontrak berjangka luar negeri non-deriverable forward (NDF) kontrak satu bulan yang melemah 1,2 persen sejak 5 April 2024 menjadi Rp16.101.
Bank Indonesia (BI) juga dihadapkan pada tekanan untuk mendukung rupiah di tengah penguatan dolar dan arus keluar modal asing.
Beberapa pengamat pasar berspekulasi bahwa kenaikan suku bunga mungkin akan dibahas kembali pada pertemuan bank sentral mendatang pada 24 April 2024 jika dolar-rupiah menembus angka 16.000.