Menurut kepala penelitian Indonesia di unit sekuritas Macquarie Group di Jakarta, Ariyanto Jahja dilansir dari bisnis, ekuitas Indonesia diperkirakan akan menghadapi tekanan di tengah kinerja pasar yang bervariasi pada kuartal I/2024.
BACA JUGA:Ada Momen Ini, Warga Ramai-ramai Jual Dolar saat Rupiah Terus Anjlok!
BACA JUGA:Rupiah Anjlok! Tembus Rp 15.900 Per Dolar AS Jelang Lebaran, Hal ini Sebabnya?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun 2 persen sejak mencapai rekor tertinggi pada Maret 2024 karena prospek pertumbuhan yang optimis.
Saham berjangka Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Singapura juga mengalami penurunan 1,6 persen sejak pasar tutup untuk liburan.
Meski begitu, penurunan tersebut diperkirakan hanya bersifat sementara dengan asumsi bahwa tantangan pemilu telah berakhir.
Lalu arah makroekonomi yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini diharapkan kondusif bagi pasar.