Dijelaskan, puncak produksi minyak Indonesia pada tahun 1995 yang dipengaruhi oleh implementasi teknologi Enhanced Oil Recovery di Lapangan Duri pun mendapatkan perhatian khusus.
BACA JUGA:Waspada! Anggaran Subsidi BBM Terancam Membengkak, 2 Faktor Ini Jadi Pemicu!
BACA JUGA:BBM Jenis Ini Jadi Pilihan Pengendara saat Arus Balik, Konsumsinya Melonjak 94 Persen!
Sementara itu, terus merosotnya angka produksi minyak Indonesia saat konflik Timur Tengah kian memanas menyusul serangan balik Iran ke Israel potensi membuat anggaran impor minyak membengkak.
Dimana konflik ini bisa membuat harga minyak mentah dunia melonjak.
Naiknya harga minyak mentah dunia pun bakal berdampak pada membengkaknya anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Membengkaknya anggaran subsidi juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga tembus Rp16.000 per USD.
BACA JUGA:List Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina 2024
BACA JUGA:Keuntungan Bisnis BBM Saat Mudik Lebaran Bikin Ngiler, Polri Beberkan Modus Kecurangan Penjualan BBM
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, konflik di Timur Tengah, termasuk di Israel dan Selat Hormuz, berperan penting dalam logistic.
Terutama dalam hal pasokan bahan bakar minyak (BBM), yang berdampak pada kenaikan harga komoditas.
Menurut Airlangga, pemerintah akan terus memantau harga minyak mentah Indonesia di luar Indonesian Crude Oil Price (ICP) yang telah ditetapkan sebesar US$82 per barel.
Sedangkan harga minyak dunia saat ini berada di US$ 83,78 per barel.
BACA JUGA:SPBU Shell dan BP Turunkan Harga BBM per 1 April 2024, Bagaimana Pertamax Cs?
Pihaknya terus memantau kenaikan biaya pra-produksi.