Seperti diberitakan, setelah menahan suku bunga acuan dalam lima bulan beruntun, Bank Indonesia (BI) akhirnya resmi menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%.
Keputusan itu berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode April 2024.
Kenaikan ini mengerek suku bunga Deposit Facility naik menjadi 5,50% dan suku bunga Lending Facility naik menjadi 7,00%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan bertujuan untuk memperkuat stabilitas rupiah menghadapi potensi risiko global.
Serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk menjaga inflasi tetap berada dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025.
BACA JUGA:Yuk Cek Disini! Kredit Mobil Listrik dengan Suku Bunga Hanya 2,66 Persen dan Tenor 1 Hingga 3 Tahun
BACA JUGA:Meleset, Bukan 3 Kali, The Fed Pertimbangkan Hanya Pangkas Suku Bunga Segini dalam Setahun!
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lanjut Perry, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth,” ujarnya dalam konferensi pers RDG BI.
Dijelaskan, alasan BI meningkatkan suku bunga adalah kondisi ketidakpastian global yang dipicu oleh perubahan arah penurunan suku bunga bank sentral alias The Fed.
“Meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah,” ungkapnya.
Dimana awalnya The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya pada paruh kedua tahun 2024 ini.
BACA JUGA:Bos The Fed Sinyalkan Penurunan Suku Bunga, Bagaimana Nasib Rupiah?
BACA JUGA:Ada Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Pecah Rekor Lagi!
Namun, banyak pihak memprediksi bahwa The Fed akan menahan suku bunganya pada level yang tinggi karena ketidakpastian global yang masih berlangsung.