Angka ini turun sebesar 24,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp492 miliar.
Penjualan dari segmen produk keamanan sendiri turun menjadi Rp327 miliar, atau turun 20,4% dari Rp410 miliar pada kuartal I tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan dari segmen non-keamanan mencapai Rp43 miliar, atau turun sebesar 46,6% dari Rp 81 miliar pada kuartal I tahun sebelumnya.
Meski pendapatan JTPE turun pada kuartal I/2024, manajemen telah mengantisipasinya dengan menerapkan kebijakan strategis.
“Sehingga perusahaan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba,” cetusnya.
Sementara itu, JTPE mencatatkan laba kotor sebesar Rp94 miliar, meningkat 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp85,4 miliar.
Laba bersih JTPE pada kuartal I/2024 mencapai Rp 49,7 miliar, naik 11% dari Rp 44,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari perspektif neraca keuangan, total aset per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 1,81 triliun, meningkat 1,2% dari Rp 1,79 triliun pada 31 Desember 2023.
Liabilitas mencapai Rp 672 miliar, turun dari Rp 705 miliar sebelumnya.
Ekuitas mencapai Rp 1,14 triliun, meningkat dari Rp 1,08 triliun pada akhir 2023.