Sebab, gerakan Rizky Ridho yang mengundang hukuman penalti itu dilakukan dengan tidak sengaja. Ridho yang menatap bola ke depan lalu bergerak kebelakang untuk antsipasi datangnya bola.
Mendadak ada pemain Qatar yang nyelonong bergerak di belakang Ridho dan kemudian terjadilah tabrakan. Punggung Ridho menyentuh pemain Qatar dan terjatuh. lalu wasit menghukum penalti usai koordinasi dengan wasit VAR.
Kontroversi terjadi atas kartu merah untuk Ivar Jenner. Ivar yang berusaha melompat hindari pemain Qatar yang terjatuh malah dihukum kartu kuning kedua yang berubah merah karena pemain Qatar akting guling-guling kesakitan.
Padahal saat dilihat di rekaman ulang, tidak ada sentuhan antara kaki Ivar dan paha pemain Qatar tersebut.
BACA JUGA:Shin Tae Yong Blak-blakan Penyebab Permainan Timnas Indonesia U-23 Tak Berkembang Lawan Uzbekistan
Kontroversi kedua adalah tidak ada pelanggaran untuk aksi dorongan pemain Qatar kepada Marselino Ferdinan hingga tersungkur di dekat kotak 16 pas Qatar. Lalu dengan mudah VAR membantu wasit Nasrulloh mengeluarkan kartu merah untuk Ramadhan Sananta di penghujung laga.
Pertandingan ketiga keterlibatan Sivakorn dengan hasil minor Indonesia adalah saat Indonesia melawan Uzbekistan di babak semifinal.
Sivakorn ikut andil dalam terjadinya kartu merah Rizky Ridho menit ke-84. Rizky yang tidak telah menarik kaki usai melakukan sapuan di dekat kotak 16 mengenai paha pemain Uzbekistan.
Ekspresi kesakitan pemain Uzbekistan itu sukses mengundang wasit VAR Sivakorn mengecek kejadian. Sehingga Ridho dikenai kartu merah. Usai itu pemain Uzbekistan bangkit dan tersenyum mendapatkan peluang set piece untuk cetak gol.
Jeam Kelly Sroyer saat perkuat Indonesia di Piala Asia U-23 -pssi-
Di laga ini, Indonesia akhirnya kalah 0-2 atas Uzbekistan. Sehingga Indonesia harus jalani laga perebutan tempat ketiga melawan Irak untuk dapatkan tiket Olimpiade Paris.
Kekalahan keemat ketika ada Sivakorn di pertandingan Indonesia terjadi di pertandingan perebutan tempat ketiga Indonesia melawan Irak. Laga ini akhirnya dimenangkan Irak 1-2.
Dalam perjalanannya, Irak diuntungkan dengan dianulirnya gol Indonesia yang dicetak Muhamad Ferarri. Wasit VAR menilai kaki Sananta terjebak off side lebih dulu saat bola umbang oleh Pratama Arhan yang kemudian menghasilkan gol dari kaki Ferarri.
Saat lawan Irak, wasit Sivakorn Pu-Udom asal Thailand bertugas sebagai asisten wasit VAR. Wasit utama VAR Indonesia lawan Irak adalah wasit asal Arab Saudi, Abdullah Dafer Al Shaheri.
Itulah empat pertandingan Indonesia yang ada ketertibatan Sivakorn. Semua berakhir dengan kekalahan.