BACAKORAN.CO - Kementrian Agama (Kemenag) melakukan evaluasi kualitas penerbangan dalam pemberangkatan jamaah haji Indonesia tahun ini. Setelah sepekan penerbangan, banyak yang alami keterlambatan.
Pemberangkatan jamaah haji gelombang pertama sudah berlangsung sepekan sejak penerbangan awal paad 12 Mei 2024. Sejak saat itu, ada 152 kelompok terbang (kloter) yang diterbangkan ke Tanah Suci.
Menurut Jauru Bicara Kemenag Anna Harbie, keterlambatan penerbangan dari Tanah AIr ke Tanah Suci dalam sepakan ini sangat tinggi. Hampir 50 persen.
Hal itu dialami maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Ini karena dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan.
BACA JUGA:3.400 Jamaah Haji Awali Pergerakan dari Madinah ke Makkah, Begini Kesiapan Petugas di Bir Ali
"Satu pekan pertama, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen,” jelas Anna Hasbie di Jakarta, Senin (20/5).
Jamaah haji Indonesia saat berada di Masjid Nabawi Madinah-kemenag-
Anna menyebut, keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia bahkan ada yang sampai 3 jam 50 menit.
"Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 241 ribu jamaah. Jummlah itu dibagi menjadi dua kategori dengan masing-masing 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Jamaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Garuda Indonesia memberangkatkan 109.072 jamaah yang tergabung dalam 294 kloter. Kemudian lainnya, sebanyak 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.
"Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit," jelasnya.
Anna menegaskan, terkait keterlambatan penerbangan bisa ditekan. Ini karena sangat mengganggu persiapan yang lainnya.
"Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan,” ucap Anna.