Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, keterlambatan paling lama Garuda Indonesia sampai tiga jam 50 menit. Ini belum termasuk sejumlah penerbangan yang dimintakan perubahan jadwal oleh pihak Garuda Indonesia.
Data penerbangan jamaah haji ke Tanah Suci-kemenag-
"Dalam sepekan ini ada beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05,” terang Saiful.
“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama adalah 47 menit,” ujarnya.
Saiful sangat ingin kejadian ini tidak semakin banyak saat penerbangan gelombang kedua nanti. Karena itu, dia berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan.
BACA JUGA:Ini Fasilitas Yang Didapatkan Jamaah Haji Yang Meninggal Dunia
"Sebab, keterlambatan keberangkatan, apalagi hingga hitungan jam dan bahkan sampai terjadi perubahan jadwal, hal itu akan berampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Makkah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering," ingatnya.
“Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jamaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu,” ucapnya.