BACAKORAN.CO – Usai libur panjang Hari Raya Waisak, nilai tukar rupiah diprediksi bakal menguat terhadap dolar AS.
Rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif, namun cenderung ditutup menguat di kisaran Rp15.950 – Rp16.050 per USD pada perdagangan awal pekan, Senin (27/5/2024).
Penguatan nilai tukar rupiah dipicu keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 21-22 Mei 2024.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kebijakan suku bunga ini diambil untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global.
BACA JUGA:Data Ekonomi RI – AS Ini Buat Rupiah Diperkirakan Menguat Tipis Awal Pekan, Jadi Berapa?
Pun sebagai langkah forward looking dan pre-emptive guna memastikan inflasi tetap dalam kisaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Sebelumnya, dalam RDG April 2024, BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan dari 6 persen ke 6,25 persen guna menahan pelemahan rupiah.
Dari sentimen eksternal, risalah pertemuan Federal Reserve System alias The Fed pada akhir April yang akan dirilis pada Rabu ini (29/5/2024) waktu setempat.
Kini menjadi fokus untuk mendapatkan lebih banyak isyarat dari bank sentral.
BACA JUGA:Ramai-Ramai Dihajar Dolar AS, Rupiah Pagi Ini Anjlok ke Rp15.985 per USD
BACA JUGA:Prediksi Pergerakan Rupiah Hari Ini saat Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga
The Fed mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil selama pertemuan tersebut.
Sementara Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan pada tahun 2024.
Para investor akan menunggu untuk melihat apakah hal ini akan disetujui oleh semua pejabat The Fed, terutama karena inflasi yang masih stabil.