BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah kembali bergairah, setelah sempat loyo dalam beberapa hari terakhir.
Rupiah mengawali perdagangan pagi ini, Jumat (31/5/2024) di posisi Rp16.253 per USD, naik 11,5 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp16.150 – Rp16.300 per USD pada penutupan perdagangan akhir pekan.
Adapun mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS pada pagi ini.
BACA JUGA:Rupiah dan Mata Uang Asia Terkapar Dihajar Dolar AS, Sentimen Ini Jadi Pemicu!
BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini Usai Libur Panjang, Lunglai ke Rp16.000 Saat Mata Uang Asia Perkasa, Ini Pemicunya!
Tercatat, baht Thailand naik 0,03 persen, peso Filipina melaju 0,25 persen, won Korea Selatan ambles 0,16 persen, dolar Hong Kong melejit 0,03 persen, dan dolar Singapura plus 0,03 persen.
Lalu yen Jepang naik tipis 0,04 persen, sementara yuan China terpantau anjlok 0,06 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan mayoritas mata uang utama negara maju kompak tak berdaya dihajar dola AS.
Tercatat euro Eropa turun 0,10 persen, poundsterling Inggris merosot 0,08 persen, dan dolar Australia anjlok 0,03 persen. dan dolar Kanada terkapar 0,05 persen.
BACA JUGA:Prediksi Pergerakan Rupiah Awal Pekan, Usai Libur Panjang Perkasa atau Malah Loyo?
BACA JUGA:14 Game Penghasil Saldo DANA, Terbukti Cair Jutaan Rupiah, Gak Takut Boncos di Akhir Bulan Masbro!
Analis pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah menguat imbas dari turunnya imbal hasil obligasi AS setelah data ekonomi PDB yang lebih lemah dari perkiraan.
Penguatan rupiah, terang Lukman, kemungkinan tidak signifikan lantaran para pedagang menunggu data ekonomi AS yang rencananya diumumkan malam ini.
"Penguatan (rupiah) mungkin tidak akan signifikan mengingat pelaku pasar masih wait and see, mengantisipasi data inflasi PCE AS," tukasnya.