BACAKORAN.CO – Hasil studi X--dulunya Twitter menunjukkan adanya peningkatan minat pengguna internet terhadap konten seksual dan kripto.
Hal ini menyusul keputusan X, yang merupakan media sosial (medsos) milik Elon Musk untuk melonggarkan aturan terkait konten dewasa atau porno yang masuk kategori not safe for work (NSFW).
Bahkan, X memperkirakan sekitar 13 persen dari keseluruhan konten memuat visual dewasa.
Presentasi ini tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana angka tersebut dihitung.
Namun data ini terdapat dalam materi prestasi X bulan Oktober 2022.
Sebelumnya, X sudah cukup longgar terhadap aturan seputar konten dewasa.
Namun, selama periode yang sama, platform medsos ini pun menghadapi tantangan bisnis.
Pengiklan mulai menghindari X karena kontroversi seputar konten porno yang semakin merebak.
BACA JUGA:Analisa Drone Emprit, Warganet di Twitter Lebih Suka Anies Baswedan jadi Capres
Pengiklan besar seperti Dyson, PBS Kids, dan Forbes menangguhkan iklan mereka karena adanya akun-akun yang meminta pornografi anak di X.
Selain itu, X juga kehilangan banyak pengguna aktif yang intens.
Pengguna yang sering memposting 3-4 kali sehari dan membuka aplikasi 6-7 hari dalam seminggu berkontribusi 10 persen dari total pengguna aktif bulanan.