BACAKORAN.CO – Tak perlu diragukan lagi kiprah petenis Novak Djokovic di lapangan. Petenis asal Serbia ini menjadi petenis terhebat sepanjang masa. Torehan 24 gelar grand slam menjadi bukti bagi pria kelahiran Beograd, 22 Mei 1987. Jumlah itu yang terbanyak dan bakal sulit dipecahkan.
Djokovic unggul dua gelar dari rival utamanya Rafael Nadal yang mengoleksi 22 gelar juara. Nadal bakal tidak bisa menambah koleksi gelar juara grand slam karena dirinya tahun ini memutuskan akan gantung raket akibat rentetan cedera yang dideritanya.
Dari 24 gelar grand slam yang diraih Djokovic terbanyak diraih dari grand slam Australia Terbuka. Nole sapaan karib Djokovic berhasil meraih 10 gelar juara di Australia Terbuka. Terbanyak kedua datang dari grand slam Wimbledon dengan meraih 7 kali gelar juara.
BACA JUGA:Sering Dipinjam, Akhirnya Chelsea Bawa Pulang Lukaku
BACA JUGA:Hebat, Jannik Sinner Jadi Petenis Italia Pertama Tempati Peringkat 1 Dunia
Sayang, prestasi hebat Djokovic tidak dibarengi dengan satu tournament major tertinggi pada arena Olimpiade. Djokovic selalu gagal meraih medali emas Olimpiade. Kesempatan terbesarnya pada Olimpiade Beijing 2008.
Djokovic hanya meraih medali perunggu setelah tersingkir di babak semifinal kalah dari petenis tuan Spanyol, Rafael Nadal. Pada perebutan medali perunggu, Djokovic berhasil mengalahkan petenis asal Amerika Serikat James Blake. Sedangkan emas diraih Rafael Nadal setelah mengalahkan Fernando Gonzalez dari Chili.
Kesempatan terakhir untuk tampil pada Olimpiade Paris 2024 sangat kecil bagi Djokovic. Petenis yang menempati peringkat 1 terlama dalam sejarah ATP ini akan menjalani rekoveri setelah mengalami cedera lutut saat bertanding di babak 16 besar grand slam Prancis Terbuka.
Djokovic memang berhasil mengalahkan Francisco Cerundolo dari Argentina di babak 16 besar. Tapi di babak perempat final, Djokovic memutuskan mundur dari turnamen dan memberikan kemenangan walk out kepada Casper Ruud untuk meraih tiket ke babak semifinal.
Djokovic langsung memutuskan untuk naik meja operasi untuk mengobati cedera lutut kanan yang dialaminya. Operasi tersebut berjalan dengan sukses dan Djokovic harus istirahat total untuk mempercepat proses kesembuhannya.
“Beberapa hari terakhir cukup berat bagi saya untuk memutuskan operasi memperbaiki cedera luka robek pada tulang rawan lutut kanan. Saya masih dalam proses penyembuhan setelah sukses menjalani operasi dengan baik,” tulis Djokovic di akun Twitter (X) miliknya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tim dokter yang telah melakukan tugas dengan baik. Begitu juga kepada para penggemar di seluruh dunia yang telah memberikan dukungan kepada saya,” lanjutnya.
Usai operasi, Djokovic membagikan foto dirinya bersama tim dan orang terdekatnya foto bersama dengan latar belakang Menara Eiffel. Dalam foto tersebut terlihat Djokovic memakai tongkat penyangga sambil tersenyum.
“Saya akan berusaha cepat sembuh dan bugar kembali serta berharap bisa kembali turun ke lapangan secepat mungkin. Kecintaan saya kepada olahraga tenis sangat kuat dan berharap bisa tampil dalam level tertinggi lagi,” harap Djokovic.