Kata Yusron, langkah penyisiran jamaah haji ilegal dilakukan di Makkah karena sudah telat dalam menangkal jamaah haji ilegal masuk Tanah Suci.
Karena itu, saat ini fokusmnya adalah menyelamatkan korban ke Tanah Air terlebih dahulu. Pihak KJRI Jeddah belum mendalami kasusnya karena tidak memiliki wewenang untuk menindak.
"Pemeriksaan di Masjidil Haram dan sekitarnya sangat ketat oleh Pemerintah Saudi. Pengetatan ini harus dilakukan karena haji tanpa prosedural dapat mengganggu kelancaran puncak ibadah haji," tukas Yusron.
Saking ketatnya, pelaksanaan ibadah haji tahun ini alami perbedaan dalam proses pemberangkatan jamaah haji 1445 H/2024 M dari hotel ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Jamaah haji Indonesia akan melakukan proses scan barcode Smart Card terlebih dahulu sebelum naik ke bus. Smart Card ini menjadi salah satu terobosan otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini.
Program iini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.
Jamaah yang tidak memiliki Smart Card, dilarang masuk ke Armuzna, apapun kedudukannya.
Untuk mengawal kebijakan ini berjalan dengans ukses, Pemerintah Saudi menempatkan para petugas yang melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan seluruh jamaah di Armuzna memiliki smart card.
Suasana Rapat Koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Masyariq dan pimpinan Maktab di Makkah.-kemenag-
Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar.
"Ketentuan ini sengaja disampaikan sejak awal, bukan untuk menakut-nakuti. Sebab, kita justru ingin memberikan hak untuk jamaah haji yang sudah membayar. Sehingga, mereka bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan tenang dan nyaman," ungkap Ketua Masyariq M Amin Indragiri saat Rapat Koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Masyariq dan pimpinan Maktab di Makkah.
"Ini bagian dari tantangan kita semua atas kebijakan baru yang diterapkan tahun ini. Tapi insya Allah jika kerja sama antara maktab dan sektor perumahan jemaah haji Indonesia terjalin dengan baik, semua akan ringan. Ini tanggung jawab bersama,” tegasnya.