bacakoran.co

Waspada! Pegiat Medsos Penjual Visa Haji Ilegal Bakal

Jamaah haji saat menjalankan ibadah di Kakbah.-kemenag-

BACAKORAN.CO - Pemerintah benar-benar geram dengan pelaku usaha travel yang menjajakan ibadah haji tanpa menggunakan visa haji. Mereka menggunakan pegiat sosial untuk menjual visa haji ilegal tanpa izin resmi alias tasreh.

Saat ini salah satu pegiat media sosial alias medsos ditahan oleh pihak keamanan Kerajaan Arab Saudi. Pegiat Medsos itu ditahan karena diduga berjualan visa haji ilegal tanpa izin resmi atau tasreh. 

Kepastian ditahannya pegiat medsos itu disampaikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Yusron B. Ambary.

"Belum lama kami dapat kabar juga mengenai seorang pegiat medsos yang ditahan pihak keamanan Arab Saudi. Karena dia jualan haji tanpa tasreh melalui visa ziarah dan sudah ada jamaahnya di Makkah," jelas Yusron.

BACA JUGA:Begini Cara Jamaah Resiko Tinggi Jalankan Ibadah di Puncak Haji, Pakai Skema Murur, Ini Penjelasannya

Dari pantauan, Yusron menjelaskan bahwa masih banyak pegiat medsos yang diduga menjual paket haji ilegal. Bahkan pantauan ini tidak hanya dilakukan Pemerintah Indonesia tapi juga oleh Pemerintah Arab Saudi. 


KJRI Jeddah Yusron B Ambary-kemenag-

Pihak Pemerintah Arab Saudi juga telah mencatat berbagai akun-akun yang menawarkan layanan haji non prosedural tersebut baik yang tinggal di Arab Saudi maupun di Indonesia.

"Pihak aparat Arab Saudi juga juga telah merazia berbagai akun sosial media yang menawarkan visa haji ilegal," tukas Yusron.

Yusron mengklaim, langkah Aparat Keamanan Pemerintah Arab Saudi ini merupakan bukti bahwa mereka fokus pada pembasmian penjaja layanan haji ilegal. 

BACA JUGA:Mau Denda Rp 42,8 Juta dan Larangan 10 Tahun Masuk Arab Saudi? Lakukan Ini saat Musim Haji

"Intinya Saudi akan sangat serius sekali membasmi pelaksanaan haji non prosedural ini," tegasnya.

Yusron menjelaskan, saat ini fokus KJRI adalah menelusuri keberadaan rombongan jamaah haji yang diduga menjadi korban tawaran visa non prosedural. Mereka kini sudah berada di Makkah. 

"Kami masih telusuri di mana posisinya. Tindakan kami memang lebih kepada korbannya. Nanti setelah ibadah haji selesai, kami akan menelusuri siapa korban dan pelakunya," tegas Yusron.

Waspada! Pegiat Medsos Penjual Visa Haji Ilegal Bakal

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - pemerintah benar-benar geram dengan pelaku usaha travel yang menjajakan ibadah haji tanpa menggunakan visa haji. mereka menggunakan pegiat sosial untuk menjual visa haji ilegal tanpa izin resmi alias tasreh.

saat ini salah satu pegiat media sosial alias medsos ditahan oleh pihak keamanan kerajaan arab saudi. pegiat medsos itu ditahan karena diduga berjualan visa haji ilegal tanpa izin resmi atau tasreh. 

kepastian ditahannya pegiat medsos itu disampaikan konsulat jenderal republik indonesia (kjri) jeddah yusron b. ambary.

"belum lama kami dapat kabar juga mengenai seorang pegiat medsos yang ditahan pihak keamanan arab saudi. karena dia jualan haji tanpa tasreh melalui visa ziarah dan sudah ada jamaahnya di makkah," jelas yusron.

dari pantauan, yusron menjelaskan bahwa masih banyak pegiat medsos yang diduga menjual paket haji ilegal. bahkan pantauan ini tidak hanya dilakukan pemerintah indonesia tapi juga oleh pemerintah arab saudi. 


kjri jeddah yusron b ambary-kemenag-

pihak pemerintah arab saudi juga telah mencatat berbagai akun-akun yang menawarkan layanan haji non prosedural tersebut baik yang tinggal di arab saudi maupun di indonesia.

"pihak aparat arab saudi juga juga telah merazia berbagai akun sosial media yang menawarkan visa haji ilegal," tukas yusron.

yusron mengklaim, langkah aparat keamanan pemerintah arab saudi ini merupakan bukti bahwa mereka fokus pada pembasmian penjaja layanan haji ilegal. 

"intinya saudi akan sangat serius sekali membasmi pelaksanaan haji non prosedural ini," tegasnya.

yusron menjelaskan, saat ini fokus kjri adalah menelusuri keberadaan rombongan jamaah haji yang diduga menjadi korban tawaran visa non prosedural. mereka kini sudah berada di makkah. 

"kami masih telusuri di mana posisinya. tindakan kami memang lebih kepada korbannya. nanti setelah ibadah haji selesai, kami akan menelusuri siapa korban dan pelakunya," tegas yusron.


smart card menjadi akses jamaah haji jalankan ibadah haji di tanah suci-kemenag-

kata yusron, langkah penyisiran jamaah haji ilegal dilakukan di makkah karena sudah telat dalam menangkal jamaah haji ilegal masuk tanah suci. 

karena itu, saat ini fokusmnya adalah menyelamatkan korban ke tanah air terlebih dahulu. pihak kjri jeddah belum mendalami kasusnya karena tidak memiliki wewenang untuk menindak.

"pemeriksaan di masjidil haram dan sekitarnya sangat ketat oleh pemerintah saudi. pengetatan ini harus dilakukan karena haji tanpa prosedural dapat mengganggu kelancaran puncak ibadah haji," tukas yusron.

saking ketatnya, pelaksanaan ibadah haji tahun ini alami perbedaan dalam proses pemberangkatan jamaah haji 1445 h/2024 m dari hotel ke arafah, muzdalifah, dan mina (armuzna).

jamaah haji indonesia akan melakukan proses scan barcode smart card terlebih dahulu sebelum naik ke bus. smart card ini menjadi salah satu terobosan otoritas arab saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini. 

program iini mendapat perhatian secara khusus dari kementerian haji, kementerian dalam negeri, dan pihak keamanan umum arab saudi. 

jamaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke armuzna, apapun kedudukannya. 

untuk mengawal kebijakan ini berjalan dengans ukses, pemerintah saudi menempatkan para petugas yang melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan seluruh jamaah di armuzna memiliki smart card. 


suasana rapat koordinasi petugas penyelenggara ibadah haji (ppih) arab saudi bersama masyariq dan pimpinan maktab di makkah.-kemenag-

pemerintah arab saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar.

"ketentuan ini sengaja disampaikan sejak awal, bukan untuk menakut-nakuti. sebab, kita justru ingin memberikan hak untuk jamaah haji yang sudah membayar. sehingga, mereka bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan tenang dan nyaman," ungkap ketua masyariq m amin indragiri saat rapat koordinasi petugas penyelenggara ibadah haji (ppih) arab saudi bersama masyariq dan pimpinan maktab di makkah.

"ini bagian dari tantangan kita semua atas kebijakan baru yang diterapkan tahun ini. tapi insya allah jika kerja sama antara maktab dan sektor perumahan jemaah haji indonesia terjalin dengan baik, semua akan ringan. ini tanggung jawab bersama,” tegasnya. 

Tag
Share