bacakoran.co

Tragis! Kronologi Suami Disabilitas Bunuh Istri di Banyumas Karena Cemburu

Suami berkursi roda bunuh istri karena selingkuh--Ist

BACAKORAN.CO - Kasus pembunuhan tragis terjadi di Desa Kedung Randu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat malam, 27 Desember 2024.

Seorang suami berinisial FA (27), yang merupakan penyandang disabilitas dan menggunakan kursi roda, tega menghabisi nyawa istrinya, JM (27), dengan menggunakan kunci inggris.

Peristiwa ini diduga dipicu oleh dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh sang istri.

Menurut keterangan tetangga pelaku, Siran, kejadian bermula ketika FA meminta anak, ibu, dan keponakannya untuk pergi ke rumah saudara.

BACA JUGA:Ngeri! Pemuda di Tangerang Diduga Bunuh Diri, Ditemukan Tewas dengan Luka Sayat di Leher

BACA JUGA:3 Tersangka Tewasnya dr Aulia Risma Dicekal untuk Tidak Pergi ke Luar Negeri, Pelaku Berpotensi Bertambah?

Sekitar pukul 19.00 WIB, FA diduga terlibat cekcok dengan istrinya, yang berujung pada aksi kekerasan fatal.

Usai membunuh, FA langsung memesan taksi online untuk menyerahkan diri ke Polsek Patikraja.

Siran menyebut bahwa warga baru mengetahui insiden ini setelah polisi datang ke rumah FA.

"Warga tidak mendengar keributan apa pun, tau-tau sudah ramai oleh polisi," kata Siran kepada wartawan, Sabtu (28/12/2024).

BACA JUGA:Mahasiswi UPI Tewas Akibat Jatuh dari Lantai 2 Gedung Gymnasium, Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Mengerikan!

BACA JUGA:Terungkap Fakta Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines yang Tewaskan 38 Penumpangnya, Cek Poin!

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andriansyah Hasibuan, mengungkapkan bahwa pembunuhan ini diduga kuat dipicu oleh dugaan perselingkuhan yang dilakukan korban.

FA diduga melihat sesuatu di ponsel istrinya yang memicu amarahnya.

Tragis! Kronologi Suami Disabilitas Bunuh Istri di Banyumas Karena Cemburu

Ainun

Ainun


bacakoran.co - kasus tragis terjadi di desa kedung randu, kecamatan patikraja, kabupaten banyumas, jawa tengah, jumat malam, 27 desember 2024.

seorang suami berinisial fa (27), yang merupakan penyandang disabilitas dan menggunakan kursi roda, tega menghabisi nyawa istrinya, jm (27), dengan menggunakan kunci inggris.

peristiwa ini diduga dipicu oleh perselingkuhan yang dilakukan oleh sang istri.

menurut keterangan tetangga pelaku, siran, kejadian bermula ketika fa meminta anak, ibu, dan keponakannya untuk pergi ke rumah saudara.

sekitar pukul 19.00 wib, fa diduga terlibat cekcok dengan istrinya, yang berujung pada aksi kekerasan fatal.

usai membunuh, fa langsung memesan taksi online untuk menyerahkan diri ke polsek patikraja.

siran menyebut bahwa warga baru mengetahui insiden ini setelah datang ke rumah fa.

"warga tidak mendengar keributan apa pun, tau-tau sudah ramai oleh polisi," kata siran kepada wartawan, sabtu (28/12/2024).

kasat reskrim polresta banyumas, kompol andriansyah hasibuan, mengungkapkan bahwa pembunuhan ini diduga kuat dipicu oleh dugaan perselingkuhan yang dilakukan korban.

fa diduga melihat sesuatu di ponsel istrinya yang memicu amarahnya.

"memang ada dugaan perselingkuhan, itu menjadi pemicu cekcok antara pelaku dan korban," jelasnya.

menurut penuturan , hubungan fa dan jm sebelumnya dikenal cukup harmonis, meskipun sering terjadi perselisihan belakangan ini.

"saya beberapa kali mendamaikan mereka. tapi cekcoknya makin sering karena isu perselingkuhan," kata siran.

fa, yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual ayam bangkok, mengalami disabilitas sejak beberapa tahun lalu akibat terjatuh dari pohon.

sementara itu, jm bekerja sebagai asisten rumah tangga (art) dan jarang berada di rumah.

kasus ini mengejutkan warga desa kedung randu.

mereka tidak menyangka fa, yang dikenal pendiam, bisa melakukan tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan.

"kita tidak dengar apa-apa, tau-tau sudah ada polisi," kata siran.

saat ini, fa telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. l

polisi akan mendalami motif pembunuhan dan mengumpulkan bukti tambahan, termasuk hasil pemeriksaan ponsel korban, yang diduga menjadi pemicu utama insiden ini.

kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menyelesaikan konflik tangga secara bijak.

terutama ketika melibatkan tuduhan serius seperti perselingkuhan, demi menghindari tragedi serupa di masa depan.

Tag
Share