Ini dilakukan untuk memperkuat lini pertahanan di kawasan yang berbatasan langsung dengan wilayah kekuasaan kelompok milisi Hizbullah.
BACA JUGA:Hotel di Jepang Tolak Reservasi Turis Israel Gegara Ini hingga Membuat Dubes Israel Meradang
BACA JUGA:Teruskan! Selain Burger King, Ini Dia 144 Produk-Pro Israel yang Harus Diboikot
"Fase intens pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir," kata Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 14 dilansir hari ini, Senin (24/6).
Ini bukan berarti perang akan segera berakhir secara keseluruhan.
“Namun, perang dalam fase intens di Rafah akan berakhir," terangnya dikutip dari AFP.
Ketegangan antara Israel dan Lebanon turut menjadi alasan lebih dari setengah juta warga Israel untuk meninggalkan negaranya.
BACA JUGA:Waspada! Inilah Produk-produk Pro Israel yang Harus Kamu Boikot Selain Starbucks!
BACA JUGA:Biadab! Israel Serang Sekolah di Gaza Secara Brutal, 37 Orang Dilaporkan Tewas, Free Palestine
Hizbullah telah beberapa kali menggempur wilayah perbatasan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Hamas di Gaza.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah juga mengancam akan menyerang Siprus jika Tel Aviv serius menggempur Lebanon.
Nasrallah menuding Siprus telah membantu Israel dengan mengizinkan penggunaan bandara dan pangkalan untuk latihan militer.
Potensi perang antara kedua negara ini membuat komunitas internasional menjadi khawatir.
BACA JUGA:Yuk Boikot! 3 Cara Cek Produk Terafiliasi Israel, Ada Bdnaash dan No Thanks...
BACA JUGA:Masha Allah, Wujud Solidaritas terhadap Palestina, Negara Ini Larang Kunjungan Turis Israel
Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu Israel disebut akan mendukung penuh jika perang dengan Hizbullah terjadi secara besar-besaran.