BACAKORAN.CO - Info Terkini, Gunung Semeru kembali erupsi semburan abu vulkanik setinggi 600 meter.
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang Jawa Timur kembali erupsi dengan tinggi semburan abu vulkanik 600 meter di atas puncak, pada Rabu 26 juni 2024 sekitar pukul 07.15 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 88 detik," Terang Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.
Gunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi pada 26 Juni 2024, yakni pukul 00.37 WIB, namun secara visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 117 detik.
BACA JUGA:Info Terkini, Gunung Merapi Berstatus Level Siaga, Terjadi Semburan Lava Sebanyak 13 Kali
Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 03.02 WIB, namun visual letusan tidak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik.
Erupsi kembali terjadi pada pukul 09.22 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 107 detik.
Sebelumnya Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid menerangkan bahwa awan panas dan guguran lava pijar masih terjadi di Gunung Semeru.
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada Level III atau Siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini," Jelasnya dalam keterangan tertulis.
Akibat peristiwa itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Dia juga menjelaskan, di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian, warga juga dilarang untuk beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran pijar.