Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.200 - Rp16.300 per USD.
BACA JUGA:Pasar Respon Positif Kebijakan Kemenkeu Soal Ini, Rupiah Pagi Ini Lanjut Menguat ke Rp16.365 per USD
Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, perdagangan yang sepi akibat libur di Amerika menjadi pemicu indeks dolar melemah di akhir pekan.
Dolar AS juga tertekan oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga.
Ibrahim menyebutkan fokus pasar saat ini tertuju pada data utama NFP AS untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga acuan.
Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan lebih dari 66 persen kemungkinan Federal Reserve System alia sThe Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan September.
"Data NFP akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja Amerika, yang menjadi faktor penting bagi The Fed dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga," ujar Ibrahim dalam riset hariannya.
Dari dalam negeri, penguatan rupiah pun didukung oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia.
Pada akhir Juni 2024, cadev Indonesia tercatat sebesar US$140,2 miliar, naik dibandingkan posisi akhir Mei 2024 sebesar US$139,0 miliar.
Peningkatan cadangan devisa ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Menurut Ibrahim, rupiah pada awal pekan kemungkinan ditutup menguat dalam rentang Rp16.220 - Rp16.320 per USD.