Inggris gagal juara kala itu usai kalah dalam adu penalti 2-3 lawan Italia. Penalti menjadi penentu kemenangan kedua tim usai di waktu normal dan perpanjangan waktu skor sama 1-1.
BACA JUGA:Usai Tersingkir dari Perburuan Trofi Euro 2024, Begini Harapan Deschamps pada Anak Asuhnya
Kapten Timnas Inggris Harry Kane pun seperti gak percaya dengan capaiannya ini. Mereka menempati posisi yang diincar setelah berjuang keras sepanjang laga.
"Benar-benar sulit dipercaya. Ini pertandingan sulit yang pernah dijalani. Namun kini kami selangkah lagi mencatatkan sejarah," tegas Kane sebagaimana dilansir di euro2024.
Pemain Belanda lemes usai dikalahkan Inggris di semifinal-euro2024-
Capaian ini dekatkan mereka mencetak sejarah karena memang Inggris belum sekalipun menaiki podium juara selama Euro berlangsung sejak 1960.
Catatan terbaik mereka adalah sebagai finalis pada edisi Euro 2020. Artinya tahun ini Inggris diberikan kesempatan kedua akhiri paceklik gelar di Euro.
BACA JUGA:Spanyol Kubur Mimpi Prancis Juarai Euro 2024, Pilih Inggris atau Belanda di Final? Begini Kata Olmo
Ini seperti mimpi jadi kenyataan. Tapi saat di lapangan saatnya untuk membuktikannya. Ini karena saya di sini untuk memenangkan setiap pertandingan," tegas gelandang Timnas Inggris Kobbie Mainoo.
Mainoo memuji kejelian Watkins yang sukses memanfaatkan celah untuk mencetak gol mematikan. Secara tim, juga telah memberikan perjuangan terbaik.
"Penyelesaian yang luar biasa dari Watkins. Tim juga telah kerja keras. Semua pemain telah berlari tanpa lelah sepanjang laga. Kami akhirnya keluar sebagai pemenang," tukas Mainoo.
Kesuksesan Inggris melaju final ini membuat mereka menantang Spanyol di final pada 15 Juli nanti. Bagaimana dengan Belanda? mereka angkat koper dari Jerman.
BACA JUGA:Sejak 1960, Gelar Juara Euro Digilir 10 Negara, 2 Negara Ini Paling Sering Juara
Pelatih Timnas Belanda Ronald Koeman kecewa berat dengan hasil ini. Padahal anak asuhnya sudah melakukan tugasnya dengan baik.
Mereka sukses membuka pertandingan dengan mencetak gol di awal game. Sayangnya setelah itu pemain tidak mampu kendalikan lini tengah dengan baik.
Permainan Belanda dirusak dengan membiarkan Jude Bellingham dan Foden dengan leluasa berkreasi di lini tengah. Pelan tapi pasti, situasi itu bisa dikendalikan setelah ada perubahan.