Pekan ini, firma riset blockchain Elliptic merilis laporan yang mengungkap aktivitas penipuan kripto menggunakan Huione Guarantee.
Layanan tersebut menyediakan deposit untuk transaksi peer-to-peer yang memungkinkan pengguna membeli dan menjual kripto melalui layanan
Telegram dengan mata uang kripto Tether sekaligus mencegah penipuan antar pengguna.
Elliptic menganalisis daftar di platform, berinteraksi dengan penjual melalui kedok palsu, dan melacak dana di seluruh blockchain Tether yang dikirim ke alamat penjual tersebut.
Hasilnya, Elliptic mampu melacak total transaksi senilai $11 miliar (Rp178 triliun) hanya dalam tiga tahun sejak Huione Guarantee diluncurkan, termasuk $3,4 miliar (Rp55 triliun) pada tahun ini saja .
BACA JUGA:Wow! Dana Masuk Pasar Kripto Tembus Rp42 T dalam Seminggu, Didominasi Aset Ini..
BACA JUGA:Pasar Kripto Gempar, Bitcoin Tembus Rp814 Juta, Begini Ramalannya di 2024!
Menurut Elliptic, mayoritas transaksi di Huione Guarantee merupakan pig butchering. "Saya tidak yakin apakah Huione Guarantee didirikan khusus untuk skema pig butchering, tetapi layanan tersebut telah berkembang menjadi pasar bagi penipu online," kata Tom Robinson, co-founder sekaligus chief scientist Elliptic dilansir bacakoran.co dari CNBC Indonesia.
Elliptic, lanjut Robinson, telah mengidentifikasi sekitar 10 platform serupa Huione Guarantee yang digunakan oleh para penipu kripto.
Namun, skalanya tidak sebesar Huione Guarantee.
"Ini adalah platform jaminan publik terbesar yang mengakomodasi transaksi kripto sepengetahuan kami," tambahnya.
BACA JUGA:Gempar ! Peluncuran Bursa Aset Kripto Nasional, Investor Tersenyum Lebar!
BACA JUGA:Update Harga Ethereum Hari Ini , Rp 28 Juta, Produk Kripto Dengan MarketCap Kedua Setelah Bitcoin
Diperkirakan, penipuan pig butchering telah menguras duit senilai $75 miliar sejak 2020 hingga Februari 2024.