Waspada! Musim Kemarau Tiba, 15 Hektar Lahan Gambut di Sumsel Terbakar Hebat...

Rabu 17 Jul 2024 - 13:51 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Memasuki musim kering, Ogan Ilir Sumsel kembali terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dibandingkan sebelumnya, kejadian ini termasuk yang cukup besar sepanjang tahun 2024. 

Kepala pelaksana (kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir,  Edi Rahmat menuturkan, karhutla tersebut tepatnya tejadi di wilayah desa Lorok kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir Sumsel.  


Upaya Pemadaman Kebakaran Lahan--Bacakoran/Ist

"Karhutla membakar lahan gambut seluas kurang lebih 15 hektar di desa Lorok. Diketahui api mulai membakar lahan sekitar pukul 18.30 wib pada selasa menjelang maghrib, baru bisa selesai dipadamkan pukul 01.00 wib," ujar Edi, Rabu (17/7). 

BACA JUGA:Elektabilitas Anies Baswedan Tertinggi di Survei Pilgub DKI Jakarta 2024, PKB dan Demokrat Respon Begini!

BACA JUGA:Terungkap! Ini Biang Keladi yang Undang Lima Warga Nahdliyin buat Bertemu Presiden Israel, Modusnya...

Tipe kebakaran yang terjadi merupakan jenis semak belukar lahan sawit di vegetasi gabut. 

Petugas Pemadam terdiri dari Satgas Darat BPBD Ogan Ilir dibantu TNI dan POLRI.

Alat pemadam yang digunakan berupa 1 unit mesin pompa jinjing, 1 unit Mobil Tangki Air, 1 unit mesin air dan Peralatan tangan. 

"Sumber Air untuk pemadaman karhutla mengandalkan Mobil Tangki dan Air Kanal di sekitar lokasi. Sedangkan Kondisi api dilaporkan sudah padam dengan masih menyisakan Asap," pungkasnya.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Almarhum dr Hj Bella Rizky Dokter Teladan Asal Sumsel yang Banyak Menjadi Inspirasi Karena...

BACA JUGA:Heboh! Ajudan Wakapolres Tewas Gantung Diri di Rumah Dinas, Pihak Kepolisian Akan Dalami Kasus Ini...

Nyatanya kebakaran hutan dan lahan selalu menjadi masalah tahunan yang terjadi dan menyebabkan asap kebakaran tersebut menutupi sebagian wilayah Indonesia bahkan sampai ke negara tetangga.

Karhutla terbesar akhir-akhir ini juga terjadi pada tahun 2019 lalu, dikutip dari Reuters, yang menerbitkan jurnal Earth System Science Data pada bulan November.

Kategori :